AMBON, LaskarMaluku.com – Komisi III DPRD Provinsi Maluku menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama mitra terkait guna memastikan kesiapan penuh menghadapi lonjakan penumpang pada masa angkutan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

Selain itu PT. Pelni Ambon Wilayah Maluku telah menyipakan seluruh kapal yang melayani rute Ambon telah rampung dengan docking, melalui ramp check, dan dinyatakan layak beroperasi oleh otoritas pelabuhan.

Dalam rapat tersebut GM Pelni Wilayah Ambon, Marthin Heriyanto, di hadapan Komisi III dalam RDP, Selasa (2/12/2025) mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan teknis dan keselamatan.

“Jadi kapal-kapal kami sudah melewati proses docking dan pemeriksaan otoritas pelabuhan. Ramp check dan seluruh alat keselamatan juga sudah selesai. Bahkan ada tambahan sistem keselamatan otomatis di semua kapal, dan Pelni juga akan Tambah 12 Armada, Termasuk tiga Kapal Tambahan,” ujar Marthin.

Lebih lanjut, Marthin menjelaskan, Tahun ini Pelni menambah armada yang masuk ke Ambon dari 9 kapal menjadi 12 kapal, termasuk kapal-kapal yang akan melayani rute padat secara bolak-balik.

“Untuk itu, selain armada reguler, ada tiga kapal tambahan kelas 2000an GT: KM Sinabung, KM Dobonsolo, dan KM Gunung Dempo. Sementara tiga kapal perintis masih menunggu kepastian rute dari Dinas Perhubungan,” tandasnya.

Dikatakan, Diskon Tiket 20 Persen, Berlaku 17 Desember–10 Januari. Menurutnya, kata Marthin, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menugaskan Pelni memberikan stimulus ekonomi berupa diskon 20 persen pada tarif dasar tiket.

Dan Diskon berlaku untuk keberangkatan 17 Desember 2025–10 Januari 2026, dan tiket dapat dipesan sejak 21 November 2025.

“Jadi untuk diketahui, stimulus ekonominya 20 persen dari harga dasar. Di tiket Pelni ada tiga komponen: asuransi, pass penumpang, dan tiket dasar. Yang didiskon adalah tiket dasarnya, terkait Kuota diskon sangat terbatas, hanya sekitar 800 ribu tiket secara nasional sehingga Kalau kuota habis sebelum 10 Januari, tarif otomatis kembali normal dan disarankan pembelian tiket wajib melalui aplikasi resmi Pelni,” jelasnya.

Marthin juga mengingatkan masyarakat agar memastikan identitas pada tiket sesuai KTP.

“Banyak kasus nama di tiket hanya nama panggilan, sementara di KTP tiga suku kata. Ini memicu masalah saat boarding,” katanya.

Menurutnya, aturan Barang dan Himbauan Keselamatan penting sehingga kami mememinta penumpang tidak membawa barang berlebihan.

“Jangan satu rumah dibawa semua ke kapal, bahkan binatang peliharaan ikut. Kita harap ini dikurangi agar tidak mengganggu kenyamanan,” ujarnya.

Dijelaskan, menyangkut keluhan fasilitas, Pelni telah melakukan perbaikan AC di sejumlah kapal.

“Semalam kami cek langsung sampai jam lima pagi. Untuk kapal besar, temperatur sudah di posisi 26 derajat. Tapi kalau penumpang penuh, suhu pasti lebih panas karena uap tubuh,” katanya.

Marthin menegaskan agar penumpang tidak memaksakan naik jika tidak mendapat tiket. ,”Kalau tidak dapat tiket, jangan memaksakan naik. Ini demi keselamatan bersama,” tegasnya.

Selanjutnya, kata Marthin, Tiket Nonsit Tergantung Dispensasi Kemenhub. Menurutnya, sementara itu terkait tiket Nonsit kata Marthin, PT Pelni wilayah Ambon belum dapat memastikan jumlah tiket nonsit (non-seat) untuk Ambon karena penetapannya dilakukan secara nasional berdasarkan uji petik Kemenhub.

“Nonsit itu berdasarkan dispensasi. Kalau alat keselamatan di kapal memungkinkan, barulah kementerian memberi tambahan kuota. Itu prosesnya panjang. Menurutnya, alokasi nonsit tidak dihitung per kota.

“Sebab kita hitung secara ruas. Kalau cabang sebelumnya tidak minta banyak, bisa dialihkan ke Ambon, tapi tetap sesuai kapasitas keselamatan,” pungkasnya. (L04)