AMBON, LaskarMalukucom – Politeknik Negeri Ambon (Polnam) menjalin kerjasama dengan Mercy Corps Indonesia dalam program, Maluku Access to Renewable Energy Support (NZMATES) untuk mendukung pengembangan sumber energi terbarukan di Maluku. Program ini bertujuan untuk: Mempercepat pengembangan sumber energi terbarukan, Memberikan edukasi sejak dini mengenai energi terbarukan, Mendukung penyerapan energi terbarukan.

“Kerjasama ini juga dalam rangka mempersiapkan dibukanya prodi baru yakni Prodi Energi Baru Terbarukan pada jurusan Teknik Elektro di Politeknik Negeri Amboon,”ungkap Koordinator Prodi Teknik Listrik (teknik elektro) Rina Latuconsina,ST.MT kepada media ini di kampus Polnam, pekan lalu.

Menurutnya, energy terbarukan sekarang lagi di gadang-gadang PLN, sehingga di tahun 2060 kita sudah dalam zero emisi.

“Jadi nanti kita pakai sumber listrik dari sumber-sumber alam. Sehingga kita bisa pakai solar sel atau tenaga matahari, atau pembangkit listrik tenaga air. Nah, itu yang nantinya kedepan kita akan lebih kesana,”jelas Latuconsina seraya menambahkan, kerjasama dengan Mercy Corps Indonesia ini sangat membantu kita untuk membuka prodi Energi Baru Terbarukan.

Latuconsina mengaku, pihaknya sudah mendapat bantuan modul praktek pembangkit listrik tenaga mikro hidro sedangkan di teknik elektro itu kami dapat bantuan untuk praktek alat praktek untuk solar sel di tahun 2024.

Jurusan Elektro di Polnam kata Rina Latuconsina, ada tiga program studi (prodi), yaitu Prodi Teknik Listrik, Prodi Informatika dan Prodi TRSKM (Teknologi Rekayasa Sistem Kelistrikan Migas) lulusan ini mereka lebih banyak larinya ke PLN.

“Jadi kalau kita buka Prodi Enegri Baru Terbarukan berarti prodi di Jurusan Teknik Elektro sudah menjadi empat prodi,”ungkapnya.

Ditanya soal animo mahasiswa para Jurusan Teknik Elektro, Latuconsina menjelaskan bahwa, untuk Prodi Teknik Listrik setiap tahun peminatnya banyak.

“Justru quota kami kecil sementara peminat banyak. Kadang pendaftar sampe 700 orang tetapi kami hanya menerima 3 kelas kisaran 75-80 mahasiswa. Kendalanya pada ruang kelas yang terbatas, sementara tenaga dosen juga disesuaikan dengan rasio mahasiswa,”jelasnya.

Sementara mengenai sarana prasarana pendukung, Latuconsina mengaku sarana prasarana cukup mendukung.

“Kebetulan kami di Teknik Elektro mendapat satu gedung sendiri dengan ruang kuliah 15 ruangan, ada lab computer ada 3 untuk jurusan TI, ada lab elektro juga ada bengkel listrik.”rinci Latuconsina seraya mengajak calon mahasiswa untuk menjadikan Politeknik Negeri Ambon sebagai tujuan utama melanjutkan pendidikan karena lebih focus pada pendidikan vokasi yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan yang siap kerja dengan keahlian dan keterampilan di bidangnya. (L02)