LASKAR – Dalam rangka menyukseskan program Ambon Smart City, dimana salah satu instrumen pengembangannya adalah dituntut inovatif dan penguatan teknologi dan informasi, maka pada Selasa, (07/06/2022), Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menerima kunjungan Tim peneliti dari STIA Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta.
Kehadiran tim yang dipimpin oleh oleh Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA bersama anggota tim lainnya yakni, Mala Sondang Silitonga, Alih Aji Nugroho, dan Rindri Andewi Gati disambut baik oleh Sekretaris Kota (Sekkot), Agus Ririmasse di ruang kerjanya.
Kedatangan Tim Peneliti STIA LAN adalah untuk melakukan penelitian berkaitan dengan pelaksanaan Smart City dengan Tema “Increasing Connectivity and Participation in Smart City Governance: A Cross-case of Local Governments in Indonesia Smart City Initiatives”. Penelitian dilakukan selama 4 (empat) hari, 7 – 10 Juni 2022.
Sekkot dalam pertemuan dimaksud mengatakan bahwa Pemkot Ambon mendukung secara penuh kegiatan penelitian yang dilakukan oleh tim dari Politeknik STIA LAN Jakarta. Selain mendapatkan gambaran lebih komprehensif dari penerapan Smart City di Kota Ambon, penelitian yang dilakukan diharapkan bisa turut mempromosikan Kota Ambon di tingkat nasional dan internasional.
“Kami ucapkan selamat datang di Ambon City of Music untuk Prof Nurliah dan tim, semoga pelaksanaan penelitian terkait Smart City di Ambon berjalan baik, kami mengapresiasi perhatian yang diberikan ke Kota Ambon”, kata Sekkot.
“Ambon menjadi salah satu Kota yang menerima penghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI sebagai Kota Smart City untuk dimensi Smart Branding, silahkan Prof Nurliah dan tim eksplore untuk dapat memberikan masukan pengembangan Smart City Ambon kedepan”, tambahnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Nurliah Nurdin menjelaskan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tim salah satunya melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) terkait konektivitas penerapan Smart City.
Diskusi dilakukan bersama Bagian Organisasi, Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan.
Kemudian diskusi terkait partisipasi publik pada Smart City di Kota Ambon dilakukan dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan.
Selain melakukan FGD, tim melakukan wawancara kepada masyarakat dan stakeholders terkait, salah satunya di SD Negeri 02 Halong dimana Tim memperdalam data tentang partisipasi masyarakat pada Smart City khususnya berkaitan tentang pengelolaan Bank Sampah dengan kolaborasi antara Dinas Pendidikan, Dinas LHP, SDN 02 Halong, Green Moluccas dan Bank BNI.
“Catatan sementara dari tim menemukan bahwa konektivitas antar OPD dalam menerapkan Smart City perlu ditingkatkan. Sebagai contoh, data terkait kependudukan yang menjadi base line data pelayanan hanya dimiliki oleh Dispenduk Capil. OPD lain belum bisa menggunakannya, sehingga pelayanan berbasiskan e-governance belum maksimal” kata Nurdin.
Selain itu, partisipasi dan kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan Smart City dilakukan secara berkelanjutan.
“Inisiatif baik seperti bank sampah yang dapat memberdayakan masyarakat dan ikut menjaga lingkungan harus ditingkatkan,” lanjutnya.
Dirinya menandaskan, data yang didapatkan selama penelitian akan dianalisis lebih dalam oleh tim dan akan dipublikasikan dalam bentuk buku dan jurnal.
“Harapannya, output tersebut dapat menjadi masukan pengembangan Smart City di Kota Ambon lebih maksimal. Daerah lain yang ingin mengembangkan Smart City bisa menjadikannya referensi, khususnya berkaitan dengan konektivitas dan partisipasi masyarakat,” pungkas Ketua Tim. (L06)