LASKAR – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Ambon, drg.Wendy Pelupessy, menjelaskan masuknya Kota Ambon ke Zona Oranye (Resiko Sedang) karena mengalami peningkatan skor 0,16 poin dari skor yang sebelumnya.
“Jadi minggu lalu skor kota Ambon 1,73 berada pada Zona Merah atau resiko tinggi namun minggu ini mengalami kenaikan menjadi 1,89 dan sudah berada di Zona Oranye atau resiko sedang,” kata Pelupessy, kepada Pers di Balai kota, Rabu (04/08/2021).
Dikatakan, Kota Ambon per 1 Agustus 2021, kembali masuk ke Zona Oranye (Resiko Sedang), sementara peta resiko penyebaran Covid 19 di Provinsi Maluku, sebelumnya berada di Zona Merah, yakni Resiko Tinggi.
Pelupessy menjelaskan, angka kesembuhan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan skor. Selain itu, kemudian untuk Bed Ocuppancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian Rumah Sakit yang ada di Kota Ambon menurun 70 persen.
“BOR Rumah sakit turun, artinya banyak pasien Covid-19 yang sembuh dan tidak lagi dirawat di Rumah Sakit,” jelasnya seraya menambahkan meski telah berada di zona oranye, yaitu resiko sedang, dan kenaikan skor Ambon belum signifikan, namun masih bisa bergerak dinamis, antara Zona Oranye dan Zona Merah.
“Jangan kita bangga dengan Zona Oranye karena nyatanya kenaikan skor belum signifikan,” ingatnya.
Menurutnya, penyebab skor Kota Ambon tidak meningkat signifikan, karena positivity rate masih tinggi, yakni 31,5 persen. Kata Pelupessy, padahal Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Positivity Rate mesti dibawah 5 persen.
“Untuk menurunkan Positivity Rate kita harus diperkuat di Tracing, Testing dan Treatment atau 3T karena itu merupakan inti pengendalian pandemi.
Selain protokol kesehatan dan vaksinasi,” ungkapnya.
Pelupessy mengungkapkan, diperlukan kerja keras dan sinergitas Satgas Covid-19 Kota Ambon dan Satgas tingkat Desa/Negeri dan Kelurahan dalam memperkuat 3T.
“Tracing dan testing harus diperkuat, jika banyak yang ditesting, dan hasilnya sedikit yang terkonfirmasi positif maka Positivity Rate akan menurun,” tandasnya.
Dikatakan, untuk diketahui, hingga 3 Agustus 2021, total kasus terkofirmasi positif 2.484 orang, dengan rincian 2.319 orang isolasi mandiri dan terpusat, 165 orang dirawat di RS Rujukan, sembuh 6016 orang dan meninggal 154 orang. Sementara presentase vaksinasi Covid-19 di Kota Ambon telah mencapai 42,7 persen.
Padahal Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Positivity Rate mesti dibawah 5 persen.
“Untuk menurunkan Positivity Rate kita harus perkuat di Tracing, Testing dan Treatment atau 3T karena itu merupakan inti pengendalian pandemi, selain protokol kesehatan dan vaksinasi,” pungkasnya. (L04)