LASKAR – Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, SH,MH mengatakan pemerintah daerah dan masyarakat sangat mendukung kegiatan Proyek Strategis Nasional (PSN) Blok Masela di Tanimbar.

Oleh sebab itu perlu adanya kolaborasi dengan Kementrian ESDM, SKK Migas dan Inpex Masela dalam menyiapkan tenaga kerja lokal dan vendor local.

“Kami juga berharap keterlibatan BUMD lokal dapat bersinergi untuk mengkoordinasikan hal-hal yang dibutuhkan pada pelaksanaan projek Blok Masela,”ungkap Petrus Fatlolon dalam diskusi yang dilakukan Persatuan Mahasiswa Tanimbar (PERMATA) secara virtual, Sabtu (31/07/2021), dengan tema “Multiplier Effect Blok Masela Untuk Kesejahteraan Masyarakat Tanimbar”

Kepala Departemen Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku Galih W. Agusetiawan, dalam rilisnya yang diterima redaksi, Minggu (01/08/2021) mengatakan, diskusi yang berlangsung selama lima jam itu dihadiri oleh 170 peserta, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Mineral KESDM Sampe L. Purba, Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku Subagyo, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisa Biaya SKK Migas Erwin Suryadi, Vice Presiden Inpex Masela Ltd., Hendri Banjarnahor.

Ketua PERMATA, Caniago Layan dalam sambutan pembukaannya meminta peran serta aktif seluruh anggota PERMATA agar dapat menjadi corong penyalur informasi kesejahteraan bagi masyarakat Kepulauan Tanimbar, dalam mendukung Pemerintah dalam menyelesaikan proses PSN Blok Masela.

Sementara Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Mineral – Kementrian ESDM, Sampe L Purba dalam paparan Dimensi Strategis Pengelolaan Sumber Daya Migas di Kawasan Perbatasan, menyampaikan “dalam keterkaitan dengan Multiplayer Efek pada sektor Migas ada yang bersifat langsung dan tidak langsung. Namun semua hal tersebut merupakan keuntungan bagi masyarakat Maluku”.

Sampe juga menjelaskan dalam konteks nasional, efek berganda secara langsung adalah akan mendukung Anggaran Pendapatan & Belanja Negara (APBN) dan APBD, dan secara tidak langsung di daerah akan berupa pengembangan sektor industri dan pariwisata, pembangungan fasilias pertahanan dan keamanan, tol laut dan pengembangan sektor perikanan, pengembangan kota dan infrastruktur dasar, penyiapan sumberdaya manusia.

Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisa Biaya SKK Migas Erwin Suryadi menyampaikan bahwa SKK Migas telah memprioritaskan strategi penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam projek Abadi Masela hingga total mencapai 26,62%, dengan rincian pada setiap projeknya yaitu : OLNG 36.25%, FPSO 12.75%, SURF 5.15%, GEP 14.97% dan Kegiatan Pemboran 23.52%.

Erwin juga menegaskan selain kewajiban penggunaan kemampuan dalam negeri yang diatur dalam ketentuan dalam Pedoman Tata Kerja (PTK 007) sebagai acuan pengadaan barang dan jasa hulu migas, juga ada penegasan bahwa proses pengadaan sampai dengan Rp 10 miliar harus dilaksanakan di daerah operasi dan diikuti oleh perusahaan di daerah (Provinsi).

Dalam paparan selanjutnya, Kepala perwakilan SKK Migas Pamalu, Subagyo, juga menyampaikan efek berganda dari kehadiran kegiatan usaha hulu migas di daerah dapat dirasakan dengan adanya Program Pengembangan Masyarakat (PPM), Corporate Sosial Responsibility (CSR) dan nantinya lebih dirasakan pada pengelolaan dari perolehan Dana Bagi Hasil (DBH) migas, participating interest, Pajak Dan Resribusi Daerah (PDRD), PPB migas, tenaga kerja lokal, ikut diberdayakannya BUMD dan badan usaha lokal dalam bisnis penyedia barang dan jasa, penggunaan fasilitasi penunjang operasi oleh masyarakat, kepastian pasokan minyak bumi untuk BBM, adanya pasokan gas untuk bahan bakar kelistrikan di daerah, serta hadirnya industri turunan penunjang lainnya.

Dalam bagian penutupan acara, VP Inpex Masela Ltd., Hendri Banjarnahor menyatakan bahwa, meskipun (INPEX) tidak secara spesifik menyampaikan paparan slide presentasi dalam kegiatan tersebut, namun telah melihat bahwa semua pembicara telah mewakili INPEX.

Banjarnahor merincikan, Bapak Bupati jelas sekali arahannya kepada INPEX, dan Bapak Erwin, terkait multiplayer effect juga telah menyampaikan apa yang harus INPEX lakukan kedepannya, kemudian Bapak Subagyo yang juga telah menyampaikan sejarah dan status projek INPEX, serta Bapak Sampe Purba juga telah menyampaikan apa yang INPEX harus lakukan di projek (ABADI) ini harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

“INPEX merasa sangat berbahagia telah diundang dalam acara dan terus berharap dukungan yang penuh dari pemerintah, KESDM, SKK Migas yang selama ini sudah terus diberikan, dan juga dari masyarakat setempat untuk kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung saat ini dan bulan-bulan kedepan sampai akhir tahun,”harapnya. (L03)