LASKAR – Anggota DPR-RI Saadiyah Uluputty mengakui, masalah kelistrikan dan telekomunikasi merupakan dua hal krusial yang dialami masyarakat di Pulau Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Lantaran itu, Uluputty berjanji akan memberikan perhatian terhadap dua masalah tersebut. Apalagi dalam perbincangan dengan warga, listrik di Pulau Manipa mati 2 hari dan kembali menyala 5 hari dengan tegangan listrik hanya 110 volt, sehingga banyak alat elektronik warga yang rusak.

“Sebagai anggota DPR RI utusan Maluku yang pernah bermitra dengan PLN dan sekarang berada di Komisi IV tentulah merasa prihatin dan miris dengan kondisi yang ada. Ini akan menjadi perhatian saya,”janji Uluputty saat berkunjung ke Pulau Manipa, Minggu (12/09/2021).

Dikatakan, dirinya menemukan ada beberapa persoalan baik soal Ratio Elektrivikasi, lama jam nyala maupun hirarki Struktural Kerja Unit Pelayanan.

“Dan ketika kunjungan saya kemarin dan hari ini ternyata unit layanan di Kepulauan Manipa, Kelang, Buano dan Luhu ada di UP Leihitu. Ini salah satu masalah krusial sebenarnya. Mengapa? Karena pola koordinasi dan Kerja Sama Operasi (KSO) akan terputus di persoalan kewenangan antar kabupaten,”ujarnya.

Dirinya member contoh, waktu berkunjung ke Pulau Tayando Tam, sepulang dari sana saya bertemu ULP Kota Tual dan Walikota Tual dan meminta ada surat dari Kota Tual agar bisa ditindaklanjuti ke Kementrian.

“Dan Alhamdulillah berjalan dalam koordinasi yang linier dan bisa dilanjutkan dengan pengadaan pembangkit baru ke Tayando Tam. Nah, ini mungkin salah satu persoalan yang harus diselesaikan juga soal-soal seperti ini,” jelasnya.

Uluputty menambahkan, listrik menjadi kebutuhan utama dan primer yang harus dibangun dan diperhatikan karena semua kebutuhan hidup hari ini terhubung dengan listrik.

Dari penerangan, pendidikan, masak, cuci, maupun industri rumah tangga seperti cold storage yang harus dibangun sebagai tempat penampung dan pendinginan ikan hasil tangkapan nelayan tentulah akan terganggu.

Betapa tidak, daerah yang potensial dan kaya ikan baik ikan pelagis maupun dimersial yang tidak terlalu jauh dari Kota Ambon, ibukota Propinsi Maluku tetapi hampir tak ada solusi yang berarti seperti pembangunan cold storage ataupun industri pengolahan di hilirisasi yang dibangun di Manipa sebagai salah satu pulau sentra perikanan.

Masyarakat tentulah berharap banyak dengan kehadiran anggota DPR RI dan Ketua Komisi I DPRD Provinsi bisa memberi solusi, menjembatani persoalan yang disampaikan.

“Saya dan Ketua Komisi I DPRD Maluku yang juga Sekertaris Fraksi PKS, Pak Amir Rumra, juga turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada para tokoh dan seluruh warga masyarakat Negeri Luhutuban yang sudah menerima kami dengan begitu meriah. Ini merupakan hal yang luar biasa. Dan saya sebagai Anggota DPR-RI Dapil Maluku, ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat Manipa yang begitu baik menerima kami, ini luar biasa,”tutup Uluputty. (L04)