LASKAR – Salah satu kader terbaik Partai Demokrat Maluku, Markus Pentury akhirnya dipecat dari Partai Demokrat karena ikut terlibat dan mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Pentury dipecat bersama 10 kader partai lainnya yang mengatasnamakan Maluku mengikuti KLB di Serdang.
Pentury sendiri dianggap membangkang kaarena berperan sebagai koordinator Maluku dan membawa 110 kader untuk memberikan dukungan bagi Meldoko sebagai Ketua Umum.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Maluku, Elwen Roy Pattiasina kepada wartawan di Ambon, Rabu (31/03/2021) menegaskan, pemecetan terhadap sebelas orang ini karena Kementerian Hukum dan HAM, telah menolak kepengurusan KLB Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Moeldoko.
Sejak awal Pattiasina optimis jika kepengurusan Moeldoko akan ditolak, karena sesuai AD/ART itu 2/3 dari Ketua DPD dan 1/2 ketua DPC itu tidak hadir saat pelaksanaan KLB di Deli Serdang.
Dirinya yakin Kemenkum HAM, tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan. Dan putusan yang dibacakan Kemenkum HAM itu sudah sangat rasional dan objektif.
Dalilnya, dalam pengambilan keputusan, pemerintah telah betul-betul mencermati secara detil perkara yang dipolemik-kan di internal partai Demokrat.
Ia menandaskan, sebelas kader partai Demokrat Maluku yang terlibat di KLB pasti dipecat dalam waktu dekat.
“Nama mereka sudah kami usulkan untuk dipecat, termasuk dikeluarkan dari kepengurusan Partai Demokrat. Mereka yang ikut KLB, tidak ada lagi di kepengurusan partai Demokrat di Maluku,” tegasnya.
Selain sudah dipecat, menurut Roy, bukan berarti laporan kepolisian terhadap Marcus Pentury Cs itu dicabut. Ia menegaskan proses hukum tetap berjalan.
Lantaran itu, Pattiasina berharap Polda Maluku tetap memproses laporan DPD Partai Demokrat Maluku terhadap 11 orang dimaksud. Alasannya, agar public bisa mengetahui mana yang benar dan salah. (L02)
