LASKAR – Satgas Penanganan Covid-19 mendapati tren peningkatan kasus Covid-19 di Provinsi Maluku selama beberapa minggu terakhir ini salah satunya di Kota Ambon.

Juru bicara Gugus tugas (Gustu) Covid-19 Maluku Dr .Adonya Rerung saat di konfirmasi via handphone, Rabu (2/2/2022) membenarkan hal tersebut.

Dikatakan, ada Tren Kenaikan kasus Covid-19 di Maluku Khusus nya Kota Ambon terutama dalam Pemeriksaan Rapid Antigen.

“Dalam pemeriksaan Rapid Antigen ada beberapa yang dinyatakan positif dan ditindak lanjuti dengan pemeriksaan PCR dan,”ungkap Rerung.

Diakui ada tren saat ini terkait naiknya Kasus Covid 19, yang begitu cepat, terutama di Kota Ambon. Selain Kota Ambon tren juga meningkat didapati beberapa kabupaten lainya yakni, Kabupaten Buru, Kabupaten SBB, Kabupaten Malteng, MBD,Tual dan Aru walaupun tidak terlalu banyak lebih dominan pada Kota Ambon.

“Hal ini disebabkan karena populasi penduduk yang dekat dengan pintu masuk keluar masyarakat yang keluar masuk Maluku,” katanya.

Meskipun demikian kata Rerung upaya dari satgas yaitu melakukan penetapan pengawasan, misalnya di bandara dan pelabuhan. Disana dilakukan pemeriksaan dokumen dokumen, seperti Rapid antigen, PCR, kartu vaksin sebagai syarat melakukan perjalanan.

Yang lolos masuk itu sudah terbukti bahwa hasil rapid antigen dan PCR nya negatif karena itu syarat 1X24 jam,”akuinya

Dengan demikian lonjakan naiknya Kasus Covid ini, keterangannya bahwa kasus yang naik belum bisa kita menginformasikan bahwa ini merupakan Omicron atau bukan karena belum ada hasil bukti laboratorium.

“Sama seperti dengan Kasus Delta dulu, kita tidak berani mengatakan itu Delta meskipun gejala gejalanya penyebarannya, setelah ada bukti laboratorium baru berani dikatakan bahwa Delta sudah masuk,” ungkapnya.

Begitu juga dengan sekarang belum ada bukti laboratorium yang di kirim dari pusat yang buktikan bahwa sudah ada omicron di Kota Ambon, meskipun curiga jangan sampe ini sudah omikron

Hasil laboratorium sampe saat ini belum ada jawaban dari pusat karena pemeriksaan PCR itu di lakukan oleh Badan POM.

“Jadi kita menunggu hasilnya mudah mudahan sudah ada hasilnya dan tidak omikron ,tetapi kita waspada jangan kita ikut tertular,”ungkapnya sembari menambahkan dari awal ketika teman-teman mengkonfirmasi dan kita menyampaikan bahwa kan dalam beberapa minggu itu memang temuan kasus harian itu tidak ada atau nol tetapi kita selalu waspada jangan lalai dengan penggunaan masker dan jaga jarak cuci tangan seperti yang sudah di anjurkan. Dan itu tetap di himbau apalagi dengan ada indikasi kenaikan kasus baru

Jadi kita tetap waspada dan masyarakat di himbau untuk yang belum vaksin segera lakukan vaksinasi ,karena itu merupakan salah satu upayah untuk mengatasi penyebaran dan beratnya kasus

Kita tidak boleh panik tapi tetap waspada,” tegasnya

Rerung menjelaskan gejala Omicron ini seperti penjelasan para ahli bahwa ,seperti batuk pilek biasa sulit di bedakan setelah pemeriksaaan laboratorium baru bisa dibedakan. Omicron memang tidak seberat yang terjadi pada Delta tetapi jangan mengabaikan. (L06)