LASKAR – Rumah Generasi sebagai mitra lokal Yayasan BaKTI di Kota Ambon, membentuk forum media sebagai salah satu stakeholder penting dalam mendukung program inklusi di Kota Ambon.
Pembentukan forum media ini diketuai Pemimpin Redaksi media online www.LaskarMaluku.com Saswaty Matakena dalam kegiatan revitalisasi/pembentukan forum media, yang dilaksanakan Rumah Generasi, Kamis (14/9/2022) di Redbrick Resto Karang Panjang Ambon.
Wakil Direktur Rumah Generasi Oktovianus Pattikawa dalam sambutannya menjelaskan, program Inklusi sendiri merupakan program kemitraan Australia-Indonesia yang mendukung prioritas kebijakan bersama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.
Program ini diselaraskan dengan Pilar Pertama dalam Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia, dan Rencana Aksi terkait, yang berkomitmen pada kerja sama untuk “mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan, mempromosikan kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan inklusif-disabilitas; Pilar Stabilitas dalam Rencana Pembangunan Tanggap COVID-19 Australia-Indonesia; dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN IV 2020-2024) Pemerintah Indonesia.

Dukungan Program Inklusi – Yayasan BaKTI untuk memperkuat Forum Media dalam menbentuk opini masyarakat dalam menyuarakan kerja-kerja OMS (Organisasi Masyarakat Sipil) dan gerakan sosial di Indonesia, termasuk gerakan perempuan, yang telah berjalan puluhan tahun untuk memajukan Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI).
“Yayasan BaKTI akan bekerja dengan DPRD, Pemerintah Daerah, Media melalui Forum Media dan kelompok masyarakat marginal/rentan dan disabilitas melalui Kelompok Konstituen di wilayah program,”jelas Okto sapaan akrab Pattikawa.
Pandangan masyarakat terhadap suatu permasalahan, menurutnya tidak terlepas dari peran media. Peran media menjadi sangat vital karena bertanggung jawab dalam membentuk opini masyarakat.
“Opini yang berkembang di masyarakat bisa menjelma menjadi sikap dan mentalitas dari masyarakat itu sendiri. Media memiliki pertanggung jawaban yang besar dalam upaya membangun minimal pada tahap pemikiran. Dampak media dapat meluas kepada siapapun secara holistik dan secara simultan,”ungkapnya seraya menambahkan, dalam pemahaman fungsi media bagi masyarakat tersebut, Program Inklusi yang bertujuan untuk berkontribusi pada lahirnya kebijakan responsif gender, pro disabilitas dan inklusi sosial dalam memperkuat kepemimpinan perempuan, perlindungan perempuan dan anak terhadap tindak kekerasan serta kebijakan terkait perlindungan disabilitas dan Inklusi social.
Dirinya menambahkan, upaya mendukung Program Inklusi – BaKTI, tentunya memerlukan keterlibatan media dalam pembentukan jaringan media untuk mendukung advokasi kebijakan, program dan anggaran yang responsif gender, pro disabilitas dan inklusif.

Sementara itu, Manager Program Rumah Generasi, Jemmy Talakua dalam pemaparannya menjelaskan, dalam implementasi Program Inklusi di Kota Ambon, Rumah Generasi – Yayasan BaKTI akan bekerjasama dengan stakeholder.
Pertama, Pemerintah Kota Ambonmelalui penguatan kapasitas untuk menghasilkan kebijakan untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan kelompok marjinal, serta responsif gender, disabilitas, dan inklusi.
Kedua, DPRD (kelembagaan dan penguatan tupoksi anggota DPRD, diutamakan perempuan) untuk perubahan kebijakan yang responsif gender, disabilitas, dan inklusi.
Ketiga, Kelompok Konstituen (tingkat desa/kelurahan) untuk membentuk posko, LBK, pencegahan kekerasan, pendataan, pendampingan, pemantauan, advokasi kebijakan desa dan mendukung kebijakan Pemerintah Kota. Dan di Kota Ambon sudah terbentuk 15 Kelompok Konstituen di desa/negeri diantaranya, Negeri Laha, Desa Poka, Desa Hunuth, Desa Nania, Negeri Passo, Desa Latta, Desa Galala, Negeri Batu Merah, Negeri Kilang, Negeri Hukurila, Negeri Leahari, Negeri Rutong, Negeri Amahusu, Negeri Seilale, Negeri Latuhalat.
Keempat, ForumMedia untuk mewacanakan isu-isu terkait agar menjadi perhatian dan sebagai advokasi kebijakan.
Talakua menambahkan, fokus intervensi Program Inklusi ini yakni daerah dengan jumlah kekerasan terhadap perempuan yang tinggi, akses kelompok miskin, marjinal, dan disabilitas terhadap layanan berstandar. Sementara Prioritas Inklusi, yakni identitas hukum (KTP, KK, akta kelahiran, akta nikah) bagi kelompok miskin dan marjinal, agar dapat dapat menjangkau layanan
Talakua berharap pembentukan forum media, dapat memiliki kapasitas/perspektif dalam pemberitaan responsif gender, ramah anak, dan disabilitas serta memberitakan informasi (publikasi) yang inklusif.
“Ini juga dapat dijadikan sebagai platform pertukaran pengetahuan, menyebarkan informasi kegiatan dan program Inklusi serta mempromosikan dan mendorong pemberitaan media yang inklusif,”harap Talakua.
Acara pembentukan Forum Media difasilitasi Saswaty Matakena dalam suasana santai namun banyak hal yang didiskusikan berkaitan dengan permasalahan dan kendala yang dihadapi insan pers dalam tugas-tugas peliputan dan kebutuhan yang diperlukan dalam upaya mendukung Program Inklusi di Kota Ambon, untuk nantinya menjadi agenda kerja forum media.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala DP3AMD Kota Ambon, Meggy Lekatompessy, dan Sekretaris Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon, Ronald Lekransy. (L02)