LASKAR -Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) turut memantau jalannya Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2022 di Ambon secara virtual.
Pemantauan dilakukan Kasubdit Fasilitasi Administrasi Pemerintahan Desa, Ratna Andriani di TPS 09 Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kamis (7/4/2022).
Saat audiensi bersama Andriani, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy yang didampingi Wakil Walikota Syarif Hadler dan Sekkot Agus Ririmasse meminta kepada Kasubdit untuk penambahan anggaran Dana Desa (DD) bila Pilkades Serentak 2022 ini berhasil.
“Ibu tolong beritahu Pak Dirjen kalau ini berhasil anggaran dana desanya ditambah ya,”kata Louhenapessy sambil tersenyum.
Permintaan Wali kota mendapat respons positif Andriani dan juga disambut dengan tepuk tangan meriah warga serta tamu undangan yang ikut dalam proses pemilihan

Andriani sebelumnya memberi arahan kepada warga maupun penyelenggara yang hadir.
Menurutnya, Pilkades Serentak di 170 kabupaten/kota yang terdiri dari 10.273 desa seluruh Indonesia ini masih dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, meskipun kasus penyebaran COVID-19 telah melandai.
“Pemilih dibatasi hanya 500 pemilih per TPS, terutama daerah dengan kriteria level 4 PPKM dan desa yang masih ada pada zona merah,” katanya seraya menambahkan, sebagai mama kita tahu bahwa pandemi Covid 19 Jenis Omikron masih melanda negara kita tetapi pandemi ini belum berakhir.
Dikatakan, sebagaimana arahkan Bapak Presiden jokowi pada akhir Desember tahun 2020 lalu virus omikron yang menyebar begitu cepat tetapi harus diwaspadai dengan mematuhi Prokes 5 M dan diharapkan Pemerintah Daerah dapat melakukan penekan laju dari Virus Covid 19 Jenis Omikron
Sehubungan dengan hal tersebut Bapak Presiden Jokowi belum mencabut keadaan status darurat COVID-19, sehingga pada pelaksana Pilkades Serentak pada hari ini masih tetap berpedoman dengan aturan Menteri Dalam Negeri nomor 72 tahun 2020 dan juga Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 141/6698/D

Jangan Terpancing Isu-isu Liar
Sementara itu, Wali Kota Ambon, Richard Louhanapessy di temani langsung Bersama Wakil Walikota Syarif Hadler Sekertaris Kota Ambon Agus Ririmase, melakukan pemantauan di lokasi Pilkades serentak yang ada di 8 desa dan 1 negeri
Saat menyambangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 9 di Waiheru pada pukul 09.00 WIT, Wali Kota memberikan apresasi karena semua proses Pilkades Serentak di Kota Ambon yang telah berlangsung dengan sangat baik dan partisipasi serta dukungan masyarakat juga sangat luar biasa
“Pemerintah kota tidak pernah berhenti untuk memantau proses juga stabilitas ketertiban di desa-desa yang melaksanakan Pilkades Serentak,”Kata Louhenapessy sambil menghimbau masyarakat tidak terpancing isu-isu liar agar pemilihan kepala desa bisa berjalan dengan aman dan damai.
“Saya minta untuk masyarakat agar tidak termakan isu-isu yang disebarkan, demi kelancaran dan kesuksesan pemilihan yang digelar ini,” kata dia.
Pilkades tahun ini menjadi peristiwa bersejarah bagi Pemerintah dan masyarakat Kota Ambon.
Pasalnya, untuk pertama kalinya, 8 desa dan 1 Negeri adat akan melaksanakan Pilkades serentak.
Kedelapan desa tersebut diantaranya Desa Latta, Waiheru, Negeri Lama, Galala, Wayame, Hunut, Poka, dan Nania.
Sementara satu Negeri adat yang ikut dalam Pilkades Serentak adalah Negeri Hative Kecil
Diketahui, pada TPS 9 di Waiheru, terdapat 500 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah menyumbangkan suaranya hingga pemungutan suara berakhir.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 9, Andi Zulaiha Joenoes mengatakan, hingga pemungutan suara selesai, proses yang jalankan berlangsung sesuai dengan mekanisme yang diharapkan.
“Alhamdulillah, hari ini semua berjalan dengan apa yang kami harapkan, tidak ada halangan dan kendala yang berarti. Masyarakat juga sangat tertib dalam mengikuti proses pemungutan suara,” ucapnya.
Daftar Pemilih Tetap (DPT) wajib membawa surat undangan saat pencoblosan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Kamis (7/4/2022).
Namun, warga yang domisili di 8 Desa dan 1 Negeri yang Pikades itu juga tetap dapat mencoblosnya. Caranya dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) beserta fotocopy nya.
Demikian disampaikan Kepala Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Waiheru, Hj. Andi Zulaeha Joenoes di sela-sela Pencoblosan di TPS 9 Waiheru.
“Yang domisili disini tapi tidak dapat undangan bisa membawa KTP dan fotocopy KTPnya saja,” kata Zulaeha.
Untuk beberapa Desa seperti Waiheru hanya bisa setelah jam 12.00 WIT dan Nania setelah di jam 13.00 WIT.

Antusias Masyarakat Tinggi
Orang nomor satu di Kota Ambon ini mengakui, dari hasil pantauan secara langsung di beberapa TPS terlihat partisipasi masyarakat sangat tinggi, dirinya juga optimis kemungkinan adanya sengketa Pilkades sangat kecil.
“Saya optimis partisipasi masyarakat luar biasa, sangat transparan, dan kemungkinan untuk adanya sengketa sangat kecil, prinsipnya jangan ada dusta diantara kita,” ujar Wali Kota usai memantau pelaksanaan langsung Pilkades Serentak, Kamis (7/4/2022) di TPS 03 Desa Poka
Dirinya menjelaskan, dalam kunjungan ke TPS-TPS disampaikan bahwa ada warga Desa yang tidak terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) datang menyalurkan hak pilih dengan menunjukan KTP.
“Jadi prinsipnya seluruh penduduk kita dorong untuk partisipasi, kadang karena kelemahan administrasi, dia tidak masuk DPT, tapi punya KTP jadi silahkan mendaftar, setelah lewat jam 12.00 WIT mereka dapat menggunakan hak pilih,” bebernya.
Menurut Wali Kota, jika ada warga yang tidak terdaftar namanya di DPT namun datang untuk menyalurkan hak pilih, hal itu merupakan indikasi positif.
Selain menyoroti tingginya partisipasi warga, Wali Kota juga menghimbau para saksi agar dapat mengusahakan penyelesaiaan secara kekeluargaan bilamana terjadi sengketa.
“Saya sudah himbau para saksi bisa beda pendapat, tapi bermuara pada siapa kepala desa oleh karena itu, kalau ada yang berbeda selesaikan secara kekeluargaan saja,” tutupnya.
Untuk mengamankan kontestasi acara politik tingkat desa itu Polri mensiagakan 222 personel.
Kabag Ops Polresta Ambon, Kompol Syarifudin mengatakan ratusan personel itu telah disebar di delapan desa dan satu negeri yang menyelenggarakan Pilkades.
“Kita sudah terjunkan sebagian personel sehari sebelum pencoblosan untuk kawal dan jaga kotak suara dan sisanya personel pagi ini, sudah bergeser. Selain pihak kepolisian, juga sudah ada di lokasi dari anggota TNI yang turut membantu mengamankan jalannya Pilkades serentak di Kota Ambon ini,”jelasnya. (L06)