LASKAR – Pemerintah Kota Ambon bersama dengan Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA) Semarang  menggelar kegiatan focus group discussion (FGD) dengan Tema ” “Revitalisasi Sistem peringatan dan tanggap dini untuk pencegahan konflik  Berbasis Budaya dan Lokal di Kota Ambon, Jumat (16/9/2022)

Kadis Kominfo Kota Ambon, Drs. Joy. Reinier. Adriaansz, M.Si dalam sambutannya menyatakan, kegiatan FGD ini mengenai sistem peringatan dan tanggap dini untuk pencegahan konflik di Kota Ambon.

“Pemerintah Kota Ambon selama beberapa tahun terakhir ini melakukan kerjasama dengan universitas katolik UNIKA Semarang dalam berbagai hal,” jelasnya.

Terakhir pada tanggal 13 – 17 Mei 2022 lalu pemerintah kota bersama UNIKA melakukan pelatihan bagi dewan saniri negeri adat di Kota Ambon.

Joy menambahkan pada kesempatan ini, pemerintah Kota Ambon melalui dinas komunikasi informatika dan persandian menjalin kerjasama dengan pihak UNIKA dalam hal revitalisasi sistem peringatan dan tanggap dini untuk pencegahan konflik di Ambon.

Dikatakannya, seperti yang kita ketahui, hingga saat ini masih sering terjadi letupan-letupan kecil antar wilayah di Kota Ambon yang berdampak pada stabilitas keamanan masyarakat.

“letupan – letupan konflik  tersebut yang awalnya bisa saja hanya berupa pertentangan ide, sehingga karena ketidakdilan dalam akses pelayanan publik, ketimpangan sosial dan ekonomi, atau perbedaan pandangan politik, bisa saja meluas menjadi konflik kekerasan apabila potensi – potensi konflik tersebut tidak diantisipasi dan ditangani secara baik,” Ungkapnya.

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi berkembangnya konflik adalah melalui media komunikasi dalam hal ini media sosial.

“Media Sosial merupakan bukti dari kemajuan teknologi informasi yang saat ini menjadi rujukan utama bagi masyarakat dalam memperoleh maupun bertukar informasi.Namun sayangnya, karena minimnya pemahaman atau kurangnya literasi digital, seringkali membuat, fungsi share pada platform media sosial disalah-gunakan, untuk penyebaran berita-berita atau informasi-informasi yang belum tentu dapat diyakini kebenarannya atau berita bohong (hoax) yang bisa saja memicu terjadinya atau berkembangnya konflik,”ungkapnya.

Oleh karena itu, dalam upaya mengantisipasi terjadinya dan berkembangnya konflik tersebut, dinas komunikasi informatika dan persandian Kota Ambon bersama tim peneliti dari UNIKA Kota Semarang berkolaborasi untuk merevitalisasi sistem peringatan dan tanggap dini pencegahan konflik berbasis budaya dan kearifan lokal di Kota Ambon dalam bentuk aplikasi yang dapat dimanfaatkan para pemangku kepentingan.

Sistem peringatan dan tanggap dini sebelumnya sudah dilakukan oleh institut Tifa Damai Maluku, dan kali ini bersama tim UNIKA Semarang, kami mencoba mendigitalisasi sistem tersebut, melalui suatu aplikasi yang nantinya akan terhubung dengan beberapa sistem yang ada pada diskominfosandi, diantaranya SP4N lapor, serta kanal media sosial milik pemerintah kota ambon.

Adrians Berharap lewat focus group discussion(FGD) ini, para peserta dapat memberikan

masukan-masukan yang dapat membantu tim peneliti, sehingga pada saatnya pemanfaatan sistem pencegahan dan tanggap dini ini dapat bermanfaat bagi kenyamanan dan ketenteraman kita di Kota Ambon yang kita cintai.

Pemerintah Kota Ambon memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim peneliti UNIKA Semarang, yang sudah sangat membantu pemerintah dan masyarakat Kota Ambon dalam membantu menciptakan situasi yang kondusif lewat penerapan sistem ini.

Turut hadir dalam FGD, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau -Pulau Lease, 

Komandan Kodim 1504,Tim Peneliti UNIKA Semarang,Para Peserta. (L06j