LASKAR – Pemerintah Kota Ambon menggelar Rapat Koordinasi Pemerintahan, dipimpin langsung Pj Walikota Ambon Bodewin Wattimena  didampingi Asisten II Fahmi Sallatalohi dan Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan politik Piter Saimima.

Pertemuan berlangsung di ruang Vlisingen Balai Kota Ambon , Kamis (20/10/2022).

Dalam Rapat koordinasi antara Walikota Ambon bersama Kepala OPD lingkup Pemkot Ambon dan seluruh Kades/Raja, Lurah dan Camat se-Kota Ambon untuk membahas semua hal yang saat ini terjadi di Kota Ambon.

Diantaranya pengelolaan Dana Desa (DD) dan laporan pertanggungjawabannya, persoalan sampah, pelecehan seksual yang belakangan marak terjadi, terkait laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa/Negeri, soal penetapan raja defitif, dan hal-hal lain yang kewenangan penanganan ada pada Pemerintah Kota, akan diperpendek, pada tingkat Desa/Negeri di Kota Ambon.

Seperti misalnya pengelolaan sampah, yang mana tadinya sepenuhnya menjadi kewenangan DLHP Kota Ambon, akan dibagi ke masing-masing Desa-Negeri untuk pengelolaannya.

“Soal pengelolaan sampah akan dikembalikan ke Desa/Negeri. Dan itu akan kita nilai, kalau bagus, kita berikan dana insentif Desa, dengan harapan itu dapat memacu mereka untuk lebih baik lagi. Kalau yang tidak baik, maka akan diberikan penghargaan Desa paling kotor,” ujar Pj. Walikota.

Kemudian terkait pengelolaan Dana Desa lanjut Wattimena, agar dikelola secara baik, agar tidak ada lagi Kades/Raja yang masuk penjara akibat dari penyelewengan dana-dana tersebut.

Wattimena mengatakan, hingga saat ini banyak laporan masyarakat terhadap Pemerintah Kota, terkait dugaan-dugaan penyalahgunaan dana desa, namun itupun harus dikaji. Dan jika benar, maka akan dimintakan untuk dikembalikan.

“Sementara yang sudah masuk pada rana hukum, Pemerintah Kota tidak mencampuri, namun yang belum akan dilakukan audit, melalui tim pengawasan Pemkot, akan melakukan pendampingan, itu ada Inspektorat dan BPKP. Jangan sampai ada hal-hal yang salah, tapi kalau memang ada, maka kita minta dikembalikan,”jelasnya.

Sementara terkait maraknya pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak di Kota Ambon, Wattimena meminta setiap Desa/Negeri mengaktifkan kembali jaga malam, dan itu juga akan dilakukan ditingkat Kota, mengingat ada beberapa kasus pelecehan seksual yang terjadi justru ditempat-tempat keramaian. Sehingga, perlu diaktifkan kembali program ronda malam dan juga penambahan penerangan pada lokasi-lokasi tertentu di Kota Ambon. (L06)