LASKAR – Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy memberikan apresiasi kepada 6 orang mahasiswa asal Kota Ambon yang telah menyelesaikan program study & work di Jepang.

“Saya betul bersyukur atas kerjasama dengan Jepang lewat koordinator Bapak Rony Maail, dimana kita telah mengirimkan 15 (lima belas) orang, pada tahun 2015 dan 2016 untuk studi di Jepang,” ungkap Wali Kota, Senin (11/4/2022) di Balai Kota.

Dikatakan, dari 15 orang tersebut, 7 diantaranya telah menyelesaikan program dan  kembali ke Ambon pada 2021 lalu.

“Hari ini kembali lagi 6 orang, dan semua lulus dengan predikat terbaik. Jadi total yang  yang sudah kembali 13 (tiga belas) orang,” rinci Ris sapaan akrab Wali Kota.

Menurutnya, masih ada 2 (dua) orang yang masih berada di Jepang untuk penyelesaian studi yang sempat tertunda karena masalah administrasi.

“Jadi bukan soal studi, tetapi masalah administrasi seperti pasport yang masa berlaku habis, jadi harus pulang mengurus dan kembali ke Jepang untuk penyelesaian studi sehingga nanti bulan Maret tahun depan baru mereka bisa pulang ke Ambon,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Kota Ambon menambahkan, ke 6 mahasiswa lulusan Jepang, berasal dari berbagai jurusan studi. Yakni Lulusan Hiroshima University atas nama Denis Sahulatta dengan spesifikasi studi pencegahan tanah longsor dan distrubusi pohon; Yosua Tutuarima, dengan jurusan kehutanan; dan Rafael Sahara pada spesifikasi studi publikasi kebudayaan

“Ada pula atas nama Thedore Aipassa, jurusan psikolgi dengan spesialisasi psikologi sosial; Ali Muhammad, jurusan bio sience, Spesialisas obat – obatan dari Nakahama Institute; serta Dewi Rumalessin jurusan Hukum Internasional dari IC Gakuin University,” bebernya.

ke-6 mahasiswa asal Kota Ambon sudah sudah selesai studi di Jepang (dok-Tabea-Ambon)

Wali Kota menambahkan, semua mahasiswa lulusan Jepang tersebut akan mengabdi pada OPD Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang sesuai dengan latar belakang akademis.

“Sesuai dengan komitmen awal maka mereka akan mengabdi selama 2 tahun, setelah itu mereka diberikan opsi untuk menjadi ASN Pemkot, atau mau studi lanjut, atau bahkan mau manuver ke pekerjaan lain di luar Pemkot,” ungkapnya.

Dirinya menandaskan, opsi tersebut merupakan bagian dari bagian dari strategi penyebaran kader terbaik Kota Ambon baik di Kementerian atau BUMN.

“Kalau mereka tersebar, ada di kementerian atau diluar daerah, minimal mereka tidak akan melupakan Ambon karena mereka tahu mereka sukses karena keringat dari masyarakat ambon, jadi paling tidak mereka bisa memperjuangkan nasib anak – anak Ambon lainnya jika ada kesempatan yang terbuka,” pungkasnya. (L06/MCAMBON)