LASKARKepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Ferdinand Tasso mengatakan seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Ambon telah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

“Namun dengan sistem 50 persen belajar di sekolah dan 50 persen siswa belajar dari rumah atau daring, “ungkap Tasso kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Jumat (4/3/2022).

Tasso mengatakan, 50 SMP itu sudah mulai PTM Terbatas sejak hari ini dan  masih memakai sistem 50 persen Pembelajaran Jarak Jauh.

Sedangkan, ada dua sekolah yang terdaftar namun belum aktif sehingga belum PTM Terbatas yakni SMP Laboratorium Unpatti dan SMP Oikumene.

“Sebanyak 50 SMP sekarang sudah dibuka, sisa dua sekolah yang belum karena memang kategori sekolah Oikumene yang tak ada Kepala Sekolah dan siswa sedikit satu dua orang. Yang satu lagi SMP Laboratorium Unpatti belum aktif, namanya ada tapi belum aktif,” jelasnya sembai berharap penyebaran Covid-19 di Ambon bisa segera mereda sehingga anak-anak dapat belajar di sekolah dengan nyaman dan aman.

Tasso menambahkan, secara umum kasus Covid dan Omicron mengalami penurunan, kendati demikian kita harus tetap waspada, dan tidak perlu khawatir yang berlebihan. “Kita berharap zonasi Kota Ambon bisa hijau segera,”harapnya.

7 Maret 50 SD PTM Secara Bertahap

Sementara itu Tasso menambahkan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, untuk Sekolah Dasar (SD) di Kota Ambon di,Mulai  Senin (7/3/2022) pekan depan.

Sebanyak 50 Sekolah Dasar (SD) di Kota Ambon siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, dengan protokol kesehatan ketat.

“Untuk Sekolah Dasar ada 50 sekolah yang sudah siap untuk PTM minggu depan. Dari 172 SD sisanya juga sudah siap namun PTM Terbatas untuk SD ini masih dibuka secara bertahap,”jalas Tasso.

Menurutnya, antusias PTM Terbatas di SD lebih tinggi dari jenjang lainnya, bahkan sekolah-sekolah sudah siap sejak 2021 lalu dan hanya menunggu izin. (L06)