LASKAR – Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, memastikan bahwa varian Omicron telah masuk di Kota Ambon.
“Setelah sehari sebelumnya disinyalir varian Omicron telah masuk Ambon. Kemarin saat rapat di Provinsi, Selasa (08/02/2022), dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) telah menyampaikan, bahwa diperkirakan sesuai dengan SGTF itu 98% dari spesimen yg diperiksa mengarah ke omicron,” jelas Pelupessy, Rabu (09/02/2022).
Menurutnya, sejak malam dari pihak BTKL sudah share ke Dinas Kesehatan Kota dan Kadis Kesehatan Provinsi Maluku, bahwa ternyata memang penularan terjadi di Kota ambon adalah varian omicron,”ungkap Kadis usai apel Satgas Covid-19 Kota Ambon di halaman Balai Kota Ambon.
Hal ini kata Pelupessy juga dilihat dari pergerakan dan penyebarannya yang begitu cepat, termasuk ciri-ciri dari Omicron, dimana kasusnya meningkat berapa kali lipat dalam 2 minggu, dan dari 1 kasus menjadi 7 kasus sekarang sudah 965 kasus di Kota Ambon.
“Kita di bulan Juli itu sampai 2000 kasus yang isolasi mandiri, kalau naik empat kali bisa mencapai 8000 kasus pada puncaknya,”jelasnya.
Dirinya mengakui, para ahli epidemiologi memperkirakan puncaknya terjadi di diakhir Februari sampai awal Maret. Oleh karena itu mulai dari sekarang kita harus persiapan untuk sebanyak mungkin kita tracing sehingga yg tidak memerlukan rumah sakit, bisa cepat isolasi terpusat sehingga Rumah Sakit tidak penuh dan tenaga kesehatan tidak kolaps.
Kadis menjelaskan, untuk isolasi terpusat di asrama haji, sudah dibuka sejak Senin (07/02/2022) dan sudah ada 35 orang yang dirawat.
Untuk dirawat di isolasi terpusat, Kadinkes mengakui ada kriteria, karena tidak semua pasien di rawat di rumah sakit.
“Untuk mengurangi beban rumah sakit agar tidak sampai penuh, maka yang dirawat di rumah sakit itu adalah gejala sedang, berat dan kritis. Sedangkan diharapkan yang lainnya isolasi mandiri. Tapi kita juga ambil kriteria untuk isolasi terpusat itu yang walaupun tanpa gejala tapi lansia, yang ada comorbid akan kita rawat di asrama haji,”jelasnya lagi sembari menambahkan sesuai arahan Pak Sekot Ambon untuk ASN yang terkonfirmasi supaya menjadi contoh kepada masyarakat, bahwa ketika terpapar, harus diisolasi untuk menurunkan penularan ke yang lain, terutama keluarga.
Kadis mengingatkan baik untuk ASN maupun masyarakat harus tetap taati Prokes dan tetap waspada dan jangan panik. (LO6)