LASKAR – Yemima M Joris usai dilantik Wali kota Ambon, Richard Louhenapessy, pada Rabu (20/04/2022) sebagai Kepala Desa Galala, mengakui bahwa dirinya membutuhkan kritikan dan masukan dari masyarakat, khususnya BPD yang ada dalam badan legislatif tingkat desa.
Hal ini dikatakan saat syukuran pelantikan di lapangan gawang mini, Desa Galala, Rabu (20/4/2022) malam.
Yemima pun mengajak seluruh warga masyarakat Desa Galala untuk bersama bangun Galala.
Menurutnya, untuk membangun Galala yang lebih maju di butuhkan peran serta elemen masyarakat, karena dirinya tidak bisa bekerja sendiri.
“Kalau kemarin mungkin kita beda pilihan. Itu hal yang biasa di sebuah pesta demokrasi. Sekarang saya mengajak kita semua untuk tetap bersatu membangun Desa Galala yang sama-sama kita cintai ini,”ajaknya.
Dikatakan, Desa Galala dari dulu dikenal sebagai desa nelayan. “Generasi saat saya hidup dari jaring orang tua. Dari hasil laut. Kini komposisi pekerjaan masyarakat Galala telah bergeser dari nelayan menjadi perdagangan dan jasa. Ada Sebagian jadi PNS dan Pegawai Swasta,”jelasnya.
Oleh sebab itu, dengan luas wilayah yang sangat kecil kedepan pengembangan pembangunan ekonomi masyarakat membutuhkan pemimpin yang kreatif dan inovatif.
Kondisi ini menurutnya, harus ada peningkatan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Yemima pun mengajak masyarakat Galala untuk sama-sama memperhatikan kelanjutannya pendidikan generasi muda, termasuk jam-jam belajar anak sekolah yang harus menjadi perhatian, apalagi dalam kondisi Covid-19 saat ini.
“Anak anak generasi muda Desa Galala merupakan aset Desa kita tercinta ini. Saya berencana setelah melakukan tanggung jawab sebagai kepala Desa Galala, saya akan menginventaris semua anak-anak yang berstatus sarjana, baik SI, S2 dan S3 yang ada di Desa Galala, Kita akan duduk bersama dan bicara bagaimana membangun Desa yang kita cintai ini,”janjinya sembari menambahkan, semua elemen masyarakat harus terlibat dan dilibatkan dalam proses membangun Desa Galala.
Dalam pembangun ekonomi masyarkat, Joris mengatakan, Galala harus ditunjang dengan infrastruktur yang memadai. Jika tidak demikian maka pembangun sosial ekonomi dengan sendirinya tidak akan berjalan dengan maksimal.
“Desa Galala juga sangat terkenal dengan kue-kuenya. Kita punya mama-mama yang berjualan kue. Harus punya tempat yang baik untuk berjualan. Wilayah di samping stadion memiliki potensi untuk wisata kuliner. Saya sudah berbicara dengan Ketua BPD dan masyarakat untuk bagaiman kita akan menata tempat ini,”ungkapnya.
Wilayah ini, sambung Yemima harus dirancang dengan baik dan harus ada jalan untuk akses. Di tempat ini ibu-ibu yang berjualan di siang hari bisa pindah lokasi dan bisa berjualan sampai malam
Kades ungkapkan, Desa Galala punya potensi pengembangan wisata kuliner karena letak Desa Galala yang sangat strategis berada pada pintu masuk Kota Ambon belum lagi akses untuk mahasiswa yang menimba ilmu di Unpatti Poka dan STAKPN Ambon.
Dikatakan, dalam visi misi sudah sampaikan bahwa dalam menjalankan pemerintahan Desa Galala akan memakai sistem keterbukaan, profesionalisme serta mengatur keuangan yang akuntabel, terukur, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembangun ekonomi sosial yang berkesinambungan.
“Ada banyak hal yang akan kita hadapi sama-sama dan saya pun menyadari sungguh bahwasanya saya tidak bisa memimpin desa ini sendiri. Saya minta dukungan dan peran dari semua masyarakat Galala,”pungkasnya
Dia mengakui akan membangun komunikasi dengan mantan penjabat kepala Desa Galala yang juga Sekertaris Kecamatan Sirimau.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak mantan Penjabat kepala Desa Galala yang telah memimpin desa ini selama kurang lebih 5 tahun. Suka duka sebagai pemimpin dalam hadapi karakter masyarakat yang mungkin kasar dan tidak beretika. Sekali lagi saya menyampaikan. Terimakasih dan permohonan maaf untuk bapak penjabat dan keluarga,”ucapnya. (L06)