LASKAR – Sebanyak 23 kapal perintis telah disiapkan untuk tetap beroperasi melayani penumpang antar pulau menjelang Natal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 1 Januari 2023

Selain kapal perintis pemerintah daerah juga menyiapkan tiga kapal Navigasi guna mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang H-3.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Perhubungan Laut, ibu Sandra Tarumasalej kepada media ini di ruang kerjanya Rabu (14/12/2022).

Menurut Sandra kebijakan pemerintah daerah untuk mengatasi pelayanan arus penumpang antar pulau dalam persiapan Natal dan Tahun Baru ini disiapkan beberapa kebijakan antara lain yang pertama, berkoordinasi dengan pihak navigasi untuk menyiapkan kapal navigasi bilamana ada penumpukan penumpang yang memang keterbatasan kapal, maka kapal navigasi itu dapat membantu.

“Saya sudah berkoordinasi dengan pihak Navigasi, dan mereka sudah merencanakan jalur-jalur mana yang padat dan kita sudah menetapkan kira-kira dimana saja lintasan-lintasan yang perlu dibantu nantinya, kalau seandainya terjadi penumpukan,” ujarnya Sandra.

Kalau dilihat dari skala penumpukan penumpang ini lanjut Sandra yang  pastinya Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang pasti menjadi penumpukan penumpang.

“Jadi untuk Kapal Navigasi ada arah ke Saumlaki, KKT, Tual dan MBD itu sudah disiapkan, sesuai situasi dan kondisi. Dan dari pihak navigasi sendiri koordinasi dengan saya terkait persiapan BBM sehingga memperlancar arus mudik Natal dan Tahun Baru,”ungkap Sandra.

Sementara untuk pengoperasian kapal-kapal guna melayani masyarakat ke Tual, Malra, KKT, kemudian MBD menurut Sandra sudah disiapkan semuanya.

“Jadi sekarang ini kan kapal Perintis itu sudah siap semuanya, tetap pada jalurnya sampai dengan bulan desember itu kami dari pemerintah daerah berusaha untuk kapal-kapal Perintis itu tetap berlayar, tidak ada doking, dan jika, doking itu dilaksanakan sebelum hari H, sebelum kebutuhan masyarakat yang mendesak itu. Jadi kami sudah siapkan kapal Perintis itu berlayar dengan jadwal yang sudah di tetapkan, “jelasnya.

Guna menjaga keselamatan masyarakt di tengah laut, Sandra mengaku juga melakukan koordinasi dengan pihak BMKG terkait terkait prakiraan cuaca.

Dirinya meminta pihak kapal untuk tidak memuat penumpang melebihi kapasitas, begitu juga masyarakat jangan terlalu memaksakan jika kondisi yang memang ada keterbatasan, karena berdampak pada keselamatan.

“Saya berikan contoh, setiap kapal punya kelengkapan selematajn seperti life jaket, dan kelengkaan lainnya yang jumlahnya terbatas. Terkadang faktor itu diabaikan jika dalam suasana mudik. Oleh sebab itu saya himbau supaya masyarakat jangan memaksakan diri lalu mengabaikan keselamatan,”saran Sandra seraya meminta petugas juga jangan teledor, dan masyarakat untuk lebih mengutamakan keselamatan. (L05).