LASKAR – Kepala Operasional Pelni Ambon, Muhammad Assagaf mengakui aktivitas kapal perintis di Perairan Maluku terganggu akibat cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini.

Pasalnya, peringatan gelombang setinggi 4,0 meter di Perairan Maluku  berbahaya bagi pelayaran.

Untuk itu, kapal perintis yang melewati Perairan Maluku itu sementara tidak berlayar.

Dikatakan, saat ini sejumlah kapal pun masih bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Dengan begitu, pelaku perjalanan yang akan menuju pulau-pulau terluar itu belum bisa melakukan perjalanan. Sementara, untuk kapal putih Pelni masih tetap mendapat izin untuk berangkat.

“Kapal putih aman karena mesinnya kapasitas besar,” ujarnya

Gelombang tinggi dan angin kencang mengakibatkan 3 KAPAL perintis di Provinsi Maluku, sementara tidak berlayar.

“Kondisi cuaca buruk, 3 kapal sabuk berlindung karena cuaca buruk yakni  kapal sabuk 72, sabuk 103, dan sabuk 87,” kata Gendral Manager PT.Pelni Cabang Ambon, Muhamad Assegaf, di kantor Senin (22/8/2022).

Informasi ini sambungnya sudah diberitahukan pada papan informasi di depan Kantor Pelni Ambon, sehingga masyarakat bisa tahu bahwa untuk sementara kapal lagi berlindung karena cuaca buruk.

“Kita lihat sampai cuaca membaik dan kalau sudah diijinkan berlayar, ya pastinya kapal perintis tersebut berlayar kembali,”ungkapnya.

Untuk diketahui untuk jalur pelayaran Kapal Sabuk Nusantara 72 ialah :

Saumlaki-Larat-Molu-Ambon

Ambon-Ambalau-Namrole-Ambon-Molu-Larat-Sofyanin/Rumyaan-Tutukembong– Saumlaki-Amahai-Serua

Sedangkan, untuk rute pelayaran Kapal Sabuk Nusantara 103 adalah : Ambon-Tual-Elat-Molu-Larat-Rumean-Tutukembong-Saumlaki-Adaut-Seira-Dawera/Dawelor-Kroing-Marsela-Saumlaki.

Rute Kapal Sabuk Nusantara 87, Bebar-Wulur-Tepa-Luang-Lakor-Moa- Leti-Kisar-Amau-Urang-Kupang. (L06)