LASKAR – Saat ini Kota Ambon tengah memasuki musim penghujan oleh karena itu untuk mengantisipasi adanya bencana berupa pohon tumbang Ketua Komisi III DPRD Kota Ambon, Margaretha Siahay meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) segera memangkas pohon yang berpotensi tumbang.

Saya sudah meminta untuk menebang pohon yang berpotensi tumbang sejak jauh-jauh hari. Karena ini berkaitan dengan keselamatan pengguna jalan terutama di musim hujan seperti saat ini,” kata Margaretha Siahay, senin (20/6/2022).

Kata dia, langkah antisipasi harus ada sejak awal sebelum mendatangkan musibah bagi pengguna jalan.

DLHP bisa terjun langsung ke lapangan memantau semua pohon yang tumbuh di sepanjang jalanan dan melihat pohon mana saja yang sudah miring sehingga layak untuk ditebang. Apalagi hari ini tidak hanya hujan lebat tapi juga disertai angin kencang.Selain untuk mempersiapkan musim hujan, pemangkasan ranting pohon juga bertujuan untuk tetap menjaga keindahan kota Ambon.

Politisi Golkar itu mengaku, kejadian pohon tumbang hingga menimpa warga Kota Ambon sudah sering kali terjadi.

Pohon sewaktu-waktu bisa saja roboh dan menimpa orang. Pemandangan ini sudah kerap terjadi di Kota Ambon. Bahkan ada yang mengalami patah tulang akibat tertimpa pohon,” ungkapnya.

Menurutnya, ini harus diperhatikan serius agar jangan lagi ada korban-korban selanjutnya.Pemkot Ambon Bersama DPRD Kota Teken Kerjasama Bersama Lembaga Rumah Generasi

Laskar -Penandatangan perjanjian kerjasama disaat ini yang merupakan bagian dari pelaksanaan program kemitraan Australia – Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI) di Kota Ambon.

Kegiatan ini Yang Di lakukan oleh Pemerintah kota ambon bersama dewan perwakilan rakyat kota ambon melakukan kerjasama bersama lembaga rumah generasi yang berlangsung diruang vlisingen balaikota ambon,Senin ( 20/06/22).

Dalam Sambutan Pj walikota ambon Bodewin Wattimena mengatakan,Saya menyambut baik
dan berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan hari ini.

Kata dia, Kegiatan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota Ambon dengan Lembaga Rumah Generasi sebagai salah satu mitra BaKTI bertujuan untuk membangun kesepahaman mengenai program INKLUSI dan menyediakan dasar hukum atau legalitas yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program INKLUSI.

“Program INKLUSI ini diselaraskan dengan Pilar Pertama dalam Kemitraan Strategis Komprehensif IndonesiaAustralia dan Rencana Aksi terkait, yang berkomitmen pada kerjasama untuk mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan, mempromosikan kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan inklusif – disabilitas; Pilar stabilitas dalam Rencana Pembangunan Tanggap Covid-19, Australia – Indonesia; dan rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN IV 2020 -2024) Pemerintah Indonesia.

“Menurutnya,Kota Ambon merupakan salah satu dari 7 kabupaten/kota di Indonesia Timur yang terpilih untuk menerima program ini.

Adapun latar belakang program ini karena melihat tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, anak dan kelompok miskin/marjinal, belum meratanya akses terhadap layanan sosial kepada kelompok miskin/marjinal, perempuan, disabilitas dan kelompok minoritas karena minimnya sarana dan prasarana( termasuk karena jarak), layanan yang belum sepenuhnya responsive gender, ramah anak dan inkklusif, termasuk pemahaman masyarakat tentang kekerasan itu sendiri, juga karena meningkatnya angka kemiskinan akibat pandemic Covid19,”terangnya

“Pemerintah Kota Ambon berharap dengan adanya Penandatanganan kerjasama saat ini, merupakan bentuk komitmen dan dukungan bersama dalam dalam rangka pelaksanaan penguatan kapasitas kepada perangkat daerah, sehingga dapat dihasilkan kebijakan untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan, kelompok marjinal serta responsive gender, disabilitas dan inklusi. Di tingkat desa/kelurahan nantinya dapat terbentuk konstituen guna membentuk membentuk posko/gerakan untuk mencegah kekerasan, juga dapat dilaksanakan pendataan yang baik, pendampingan, pemantauan, advokasi kebijakan desa/kelurahan untuk mendukung kebijakan di tingkat kota. Tak kalah pentingnya media di kota ini dapat berperan mewacanakan isu-isu terkait agar menjadi perhatian semua pihak dan sebagai advokasi kebijakan.

Diharapkan kerjasama Program INKLUSI ini juga nantinya akan mengatasi permasalahan melalui pemberdayaan ekonomi perempuan miskin dan marjinal, yang menjadi penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan, khususnya dimasa pandemi covid-19 dimana angka kemiskinan semakin meningkat,”ungkapya

“Pelaksanaan Program Kemitraan Australia Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI) di Kota Ambon ini, sebenarnya sejalan dengan 11 kebijakan prioritas yang telah saya tetapkan sejak bertugas sebagai Penjabat Walikota Ambon dalam kepemimpinan saya di kota ini yaitu Sinkronisasi Program Penurunan Angka Kemiskinan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Penyelarasan Arah Kebijakan Pembangunan Kota Ambon dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Maluku.

Dirinya berharap,Lewat momentum ini,akan terus memperkuat komitmen kita bersama dalam membangun Kota Ambon. Seluruh perangkat daerah dalam lingkup Pemerintah Kota Ambon bersama, DPRD Kota Ambon, BaKTI, Lembaga Rumah Generasi, organisasi masyarakat sipil, media, serta seluruh komponen masyarakat dapat menjalin kerjasama yang baik dengan meningkatkan komunikasi, koordinasi, kolaborasi serta sinergitas.