LASKAR – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Sanctus Thomas Aquinas Komisariat Daerah Maluku – Maluku Utara menggelar Konferensi Studi Regional (KSR) yang di pusatkan di Gedung Catholik Center Kota Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, tanggal 16-19 Maret 2022.

KSR ini dilakukan selain sebagai sistem pembinaan formal berjenjang, juga merespon beberapa aspek dalam hal kesenjangan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, hukum, politik, serta ekologi, dan tentunya leading sektor unggulan setiap daerah dan ruang lingkup Maluku – Maluku Utara, dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat dan kepentingan pembangunan berkelanjutan.

Konferensi Studi Regional kali ini diselenggarakan dengan Tema “Pembangunan Daerah Perbatasan Yang Berbasis Kemandirian Lokal”.

Marius Lutfi Rahanau, Ketua Presidium PMKRI Cabang Langgur Sanctus Yohanes Aerts. MSC selaku tuan rumah penggelaran KSR menyampaikan, setiap fenomena dan segala aspek yang masih menjadi kesenjangan di Maluku telah dianalisis atau dikaji secara akademis dan faktual.

Oleh sebab itu, Rahanau merincikan beberapa point dilahirkan dalam KSR diantaranya, mendorong percepatan Pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB), Pembangunan Daerah Perbatasan yang berbasis kemandirian local, pembangunan infrastruktur penunjang, membangun strategi keamanan dan pertahanan daerah perbatasan, mengatasi kemiskinan ekstrim daerah perbatasan dengan menghidupkan ekonomi kerakyatan, mempertahakan identitas budaya ditengah lajunya arus globalisasi.

Hal senada disampaikan juga oleh Redemtor Reressy, Ketua Presidium PMKRI Cabang Saumlaki, Sanctus Vinsens de Paul.

“PMKRI Cabang Saumlaki dalam momentum akbar ini mendukung penuh dan akan mendorong pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) dan pemekaran Wilayah Maluku Tenggara Raya. Saya akan tetap mendorong dan menjadikan hal itu prioritas karena berdasarkan Rekomendasi PMKRI Saumlaki dalam Konferensi Studi Regional dan itu merupakan tekad PMKRI se-Regional,”kata Reressy seraya menegaskan jika salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat maka perlu adanya pemekaran Daerah Otonom Baru.

Lebih lanjut Christian A. D. Rettob Selaku Ketua Presidium PMKRI Cabang Ambon Sanctus Fransiskus Xaverius juga menyampaikan bahwa hasil kajian akademis dan faktual dari beberapa isu sentral yang ada serta point-point rekomendasi dari Konferensi Studi Regional Maluku-Maluku Utara PMKRI ini, akan dikawal sampai ke jenjang berikutnya yakni Konferensi Studi Nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 22-27 Maret 2022 mendatang di Kota Manado Sulawesi Utara.

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan Konferensi ini merupakan Delegasi yang mewakili Cabang/calon cabang PMKRI di Regio Maluku, yang terdiri dari; PMKRI Cabang Ambon, PMKRI Cabang Tual, PMKRI Cabang Saumlaki, PMKRI Cabang Langgur dan PMKRI Calon Cabang Kepulauan Aru yang berjumlah 50 Orang.

Kegiatan diawali dengan Seminar Nasional yang bertujuan untuk menambah wawasan dan referensi terkait setiap tema yang diangkat. Para peserta, dengan sangat bersemangat dan peduli menganalisis setiap fenomena yang terjadi dalam forum KSR. (L02)