LASKAR – Petani jagung di Waihatu Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) saat ini sangat membutuhkan alat panen jagung.

Karena selama ini para petani melakukan panen jagung dengan menggunakan system manual secara tradisional karena belum memiliki alat panen jagung.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku, Temy Oersipuny, yang baru saja kembali dari Kabupaten SBB melakukan pengawasan program dan kegiatan APBD 2021 maupun dana pembantuan lainnya dari Pemerintah Pusat.

Dikatakan, ketika pihak komisi berdialog dengan para petani mengemuka kebutuhan akan alat panen jagung.

“Jika ada alat peralatan modern untuk mereka dengan sendirinya hasil Jagung bisa diolah secara moderen,”kata Temy.

Selain itu, para petani juga masih membutuhkan jalan tani  untuk memasarkan hasil Pertanian. ”Kita berharap kalau ada aspirasi atau program reguler dari Pemda Maluku, maka petani ini harus dibantu, agar mereka mengangkut hasil pertanian dari  kebun ke pasar bisa lancar,”harapnya.

Temy juga mengakui jika embung yang dibangun Dinas Pertanian Provinsi Maluku, sangat bermanfaat bagi pertanian  warga di Waihatu, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Salah satunya petani  Jagung dan sayur Holtikultura di desa itu.

Menurutnya, embung yang dibangun memiliki fungsi ganda.  Pertama, sebagai penyalur air bagi lahan pertanian disekitar. Dan kedua juga sebagai tambak ikan.

”Jadi memang fungsinya ganda dan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat,”ungkapnya sembari menambahkan, hasil tambak ikan juga bisa dijual kepada masyarakat. Tak hanya itu, embung itu dimanfaatkan petani  Jagung dan tanaman Hortikultura lainnya.

Ditambahkan, petani Jagung itu mereka bisa membuat pakan ternak. Apalagi lahan disitu sekitar 15 hektar yang di kelola oleh kelompok tani. (L02)