LASKAR – Operasi senyap yang dilakukan unit Opsmal Polisi Sektor (Polsek) Nusaniwe, ketika menangkap AP pelaku penikaman terhadap korban WS di tempat putar mobil Kudamati, Jumat (16/9/2022) sekira pukul 08.30 Wit, patut diapresiasi.
Pasalnya, proses penangkapan yang dilakukan oleh Kanit Intel Polsek Nusaniwe, Frans Beda terhadap pelaku penikaman membutuhkan waktu yang tidak lama. AP merupakan warga Kudamati, dan ditangkap Ia ditangkap Frans Beda di Wayame, kecamatan Teluk Ambon, Sabtu, (17/9/2022) sekitar pukul 22.30 Wit.
Saat ini, pelaku telah diamankan di rumah Tahanan Polsek Nusaniwe, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pelaku dikenakan pasal 351 ayat 1 dengan hukuman penjara 2 tahun delapan bulan. Sementara korban WS saat ini sementara mendapat perawatan intensive di Rumah Sakit Haulussy Ambon.
Peristiwa itu berawal dari kesalahpahaman antara pelaku dan korban, lantaran hal sepele, yaitu pada proses pelaporan korban terhadap pelaku di pihak kepolisian.
Belum diketahui secara pasti “bentuk pelaporan seperti apa” tetapi buntut dari laporan itu, pelaku mendatangi korban dan seketika itu juga menganiaya korban yang sementara mengemudi mobil angkot jurusan Kudamati, tepatnya di pos terakhir tempat putar mobil angkot jurusan Kudamati. Pertama pelaku memukul korban dengan kepalan tangan dan yang kedua setelah korban menghindari pukulan, palaku tidak puas kemudian mencabut benda tajam (berupa pisau) dari saku celana dan menikam, tepatnya disebelah kanan punggung korban.
Kapolsek Nusaniwe, Iptu Johan WM Anakotta kepada media ini membenarkan peristiwa itu, dan pelaku sudah diamankan. Bahkan korban lanjut Kapolsek, termasuk memberikan bantuan pengobatan.
“Jangan kesampingkan bantuan pengobatan yang kami berikan, dan ini bukti kepedulian kita dari Polsek Nusaniwe. Bantuan meski kecil tetapi sangat berarti bagi yang membutuhkannya, “ungkap Anakotta.
Pergerakan cepat dari Polsek Nusaniwe menangkap pelaku, tidak terlepas dari upaya Polri dalam menegakan hukum serta menciptakan kenyamanan ditengah masyarakat. Semua itu dilaksanakan sebagai bentuk implementasi dari “Slogan Polri Presisi dan Basudara Manise”.
Dibawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, slogan Polri diubah menjadi Presisi. Presisi merupakan akronim dari Prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan. Sebelumnya Polri mengusung jargon Prometer yang merupakan abreviasi dari professional, modern dan terpercaya. (L05)