LASKAR – Kota Ambon, Provinsi Maluku, menempati urutan teratas wilayah dengan masyarakat yang antibodi COVID-19-nya terbagus di Indonesia. Hasil itu didasari hasil sero survei yang dilakukan peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).

“Kota Ambon dengan 234 sampel hasilnya 96,9 persen,” ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (18/3/2022) seperti dilansir detiknews.com

Dia mengatakan survei tersebut dilakukan di 100 kabupaten/kota di Indonesia, baik di wilayah aglomerasi maupun non-aglomerasi. Hasilnya, ditemukan 86,6 persen populasi sudah memiliki antibodi COVID-19.

“Dari hasil sero survei yang dilaksanakan oleh Kemenkes dan Kemendagri di 100 kabupaten/kota wilayah aglomerasi dan non-aglomerasi yang sudah memiliki antibodi, baik karena vaksinasi, infeksi, atau karena dua-duanya, itu lebih kurang per Desember 2021 86,6 persen dari populasi kita,” jelas Tito.

“Dan mungkin di Bulan Maret sudah naik lagi. Tapi nanti akan dilakukan sero survei berikutnya oleh Menkes secara reguler,” lanjutnya.

Menurut Tito, 100 dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia ini sudah cukup representatif untuk mewakili populasi.

Berikut estimasi proporsi penduduk di 100 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki antibodi SARS-CoV-2:

1. Sumatera Utara

Tertinggi

– Kota Binjai dengan 100 sampel: 91,8 persen

Terendah

– Karo dengan 118 sampel: 86,7 persen

2. Kepulauan Riau

Tertinggi

– Karimun dengan 100 sampel: 91,3 persen

Terendah

– Bintan dengan 84 sampel: 80,9 persen

3. DKI Jakarta

Tertinggi

– Jakarta Pusat dengan 180 sampel: 96,5 persen

Terendah

– Jakarta Utara dengan 258 sampel: 94,4 persen

– Jakarta Selatan dengan 270 sampel: 94,4 persen

4. Jawa Barat

Tertinggi

– Kota Cimahi dengan 140 sampel: 94,2 persen

Terendah

– Bandung Barat dengan 204 sampel: 79,4 persen

5. Jawa Tengah

Tertinggi

– Kota Semarang dengan 224 sampel: 92,6 persen

– Demak dengan 206 sampel: 92,6 persen

Terendah

– Kota Salatiga dengan 85 sampel: 80,9 persen

6. Jawa Timur

Tertinggi

– Sidoarjo dengan 284 sampel: 94,7 persen

Terendah

– Bangkalan dengan 166 sampel: 82,2 persen

7. Banten

Tertinggi

– Kota Tangerang dengan 273 sampel: 92,6 persen

Terendah

– Kota Tangerang Selatan dengan 183 sampel: 89,8 persen

8. Bali

Tertinggi

– Gianyar dengan 140 sampel: 95,6 persen

Terendah

– Badung dengan 160 sampel: 87,5 persen

9. Sulawesi Selatan

Tertinggi

– Kota Makassar dengan 212 sampel: 95,1 persen

Terendah

– Gowa dengan 160 sampel: 78,5 persen

10. Aceh

Tertinggi

– Kota Banda Aceh dengan 138 sampel: 81,3 persen

Terendah

– Aceh Tenggara dengan 100 sampel: 72,4 persen

11. Sumatera Barat

Tertinggi

– Kota Padang dengan 460 sampel: 88,8 persen

Terendah

– Agam dengan 236 sampel: 77,2 persen

12. Riau

Tertinggi

– Kota Pekanbaru dengan 486 sampel: 86,8 persen

Terendah

– Rokan Hulu dengan 320 sampel: 77,3 persen

13. Jambi

Tertinggi

– Kota Jambi dengan 300 sampel: 92,5 persen

Terendah

– Tanjung Jabung Timur dengan 100 sampel: 91,2 persen

14. Sumatera Selatan

Tertinggi

– Muara Enim dengan 317 sampel: 92,0 persen

Terendah

– Penukal Abab Lematang Ilir dengan 97 sampel: 89,9 persen

15. Bengkulu

Tertinggi

– Kota Bengkulu dengan 200 sampel: 86,0 persen

Terendah

– Mukomuko dengan 100 sampel: 78,2 persen

16. Lampung

Tertinggi

– Kota Bandar Lampung dengan 518 sampel: 91,9 persen

Terendah

– Tenggamus dengan 298 sampel: 80,9 persen

17. Bangka Belitung

Tertinggi

– Kota Pangkal Pinang dengan 100 sampel: 90,9 persen

Terendah

– Bangka Selatan dengan 100 sampel: 85,5 persen

18. DI Yogyakarta

Tertinggi

– Kota Yogyakarta dengan 208 sampel: 95,6 persen

Terendah

– Gunung Kidul dengan 355 sampel: 87,9 persen

19. Nusa Tenggara Barat

Tertinggi

– Kota Mataram dengan 229 sampel: 92,0 persen

Terendah

– Sumbawa Barat dengan 79 sampel: 84,8 persen

20. Nusa Tenggara Timur

Tertinggi

– Kota Kupang dengan 189 sampel: 92,4 persen

Terendah

– Timor Tengah Selatan dengan 228 sampel: 73,8 persen

21. Kalimantan Barat

Tertinggi

– Landak dengan 174 sampel: 89,2 persen

Terendah

– Kota Singkawang dengan 119 sampel: 74,1 persen

22. Kalimantan Tengah

Tertinggi

– Kota Palangka Raya dengan 128 sampel: 95,0 persen

Terendah

– Kapuas dengan 175 sampel: 85,8 persen

23. Kalimantan Selatan

Tertinggi

– Kota Banjarmasin dengan 352 sampel: 89,2 persen

Terendah

– Banjar dengan 290 sampel: 81,9 persen

24. Kalimantan Timur

Tertinggi

– Kota Samarinda dengan 335 sampel: 89,2 persen

Terendah

– Kutai Kartanegara dengan 317 sampel: 83,8 persen

25. Kalimantan Utara

Tertinggi

– Kota Tarakan dengan 139 sampel: 86,9 persen

Terendah

– Bulungan dengan 80 sampel: 70,7 persen

26. Sulawesi Utara

Tertinggi

– Kota Manado dengan 200 sampel: 94,4 persen

Terendah

– Bolaang Mongondow Selatan dengan 38 sampel: 93,0 persen

27. Sulawesi Tengah

Tertinggi

– Kota Palu dengan 197 sampel: 82,3 persen

Terendah

– Morowali Utara dengan 54 persen: 81,4 persen

28. Sulawesi Tenggara

Tertinggi

– Buton Tengah dengan 39 sampel: 91,8 persen

Terendah

– Kota Kendari dengan 196 sampel: 85,7 persen

29. Gorontalo

Tertinggi

– Gorontalo dengan 148 sampel: 94,7 persen

– Kota Gorontalo dengan 120 sampel: 94,7 persen

30. Sulawesi Barat

Tertinggi

– Mamasa dengan 79 sampel: 79,4 persen

Terendah

– Mamuju dengan 139 sampel: 76,4 persen

31. Maluku

Tertinggi

– Kota Ambon dengan 234 sampel: 96,9 persen

Terendah

– Seram Bagian Timur dengan 59 sampel: 76,4 persen

32. Maluku Utara

Tertinggi

– Halmahera Utara dengan 100 sampel: 93,1 persen

Terendah

– Kota Tidore Kepulauan dengan 60 sampel: 91,9 persen

33. Papua Barat

Tertinggi

– Fakfak dengan 40 sampel: 92,2 persen

Terendah

– Kota Sorong dengan 105 sampel: 87,6 persen

34. Papua

Tertinggi

– Kota Jayapura dengan 133 sampel: 96,3 persen

Terendah

– Jayawijaya dengan 100 sampel: 45,6 persen. (*/L02)