LASKAR – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah, hingga saat ini masih terus terjadi di berbagai tempat di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya. Hal itu mengakibatkan antrian panjang masyarakat untuk mendapatkan minyak tanah.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Ambon dalam hal ini Dinas Perindag diminta untuk segera mengambil langkah dengan malakukan operasi pasar. Operasi pasar yang dilakukan tidak hanya BBM tetapi juga untuk ekonomi, yakni terhadap Sembilan bahan pokok yang belakangan harganya melonjak naik.

“Sebenarnya yang punya kewenangan ini Pak Penjabat Walikota Ambon, dan sudah seharusnya dilakukan operasi pasar, tidak hanya untuk BBM tapi juga terhadap bahan pokok, ini lebih penting, saya kira disperindag sudah harus lakukan itu,” tegas Anggota DPRD Provinsi Maluku yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Rovik Akbar Afifudin, kepada wartawan di kantor DPRD Maluku, Rabu (21/9/2022).

Dikatakan, bukan saja BBM yang mengalami kelangkaan tetapi untuk bahan pokok juga terjadi antrian di beberapa wilayah.

Afifudin menegaskan, jika kelangkaan BBM jenis minyak tanah karena ada wacana untuk konversi minyak tanah ke elpiji, maka ini harus disosialisasikan terlebih dahulu ke masyarakat.

Menurutnya, maksud dan tujuan dilakukan operasi pasar, soal ketersediaan barangf dan harganya juga dipastikan sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi)

“Saya kira ini ada oknum-oknum yang menjual minyak tanah diluar dari HET. Saya kira Pertamina dan juga Kepolisian sudah harus bisa bertindak tegas jika ada oknum-oknum seperti ini,” tegasnya. (L04)