LASKAR – Pemerintah Kota Ambon bersama dengan DPRD Kota Ambon sangat siap menangani bencana alam yang terjadi di Kota Ambon baik banjir maupun longsor.

Pasalnya, tim sergap bencana alam yang dibentuk Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena sudah bekerja secara maksimal.

“Sebelum Kota Ambon ditetapkan sebagai darurat bencana (banjir dan tanah longsor), DPRD Kota Ambon dalam hal ini Komisi 1 telah melakukan rapat bersama dengan OPD mitra yakni Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon untuk mengambil langkah-langkah sebelum prediksi BMKG terkait curah hujan itu tinggi,” kata Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon Jafry Taihuttu, saat dihubungi via telepon selulernya, Rabu (20/7/2022).

Langkah tersebut, lanjut Jafry, berbuah hasil yang baik, karena sampai saat ini tidak ada kritikan maupun komplein dari masyarakat terhadap kebijakan dari DPRD Kota Ambon, karena hal itu sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.

Dirinya mencontohkan, dari Dinas Kesehatan terkait tenaga medis, ketersediaan obat-obatan dan koordinasi internal dengan seluruh Puskesmas yang ada di Ambon telah dilakukan. Termasuk, untuk membuka posko pengaduan.

“Dinas Kesehatan telah melaporkan buat kami bahwa persediaan obat siap tersedia. Sama halnya juga dengan BPBD Kota Ambon itu selalu siap. Dan data terkini pos pengaduan mereka selalu dibuka dan seluruh pasukan diterjunkan ke lokasi-lokasi rawan longsor dan banjir tersebut,” ujar Mantan Sekretaris DPD KNPI Maluku itu.

Masih menurut Jafry, hal serupa dilakukan terhadap Dinas Sosial dan BPBD Ambon yang membuka posko. Penjabat Walikota Ambon Bodewin M. Wattimena juga sudah turun lapangan memantau kondisi terkini pasca banjir dan longsor.

Pihaknya juga meminta agar Pemkot Ambon menyiapkan makanan siap saji untuk dibagikan ke titik-titik bencana.

Selain itu, dalam penanganan bencana alam Pemkot didukung dan menggandeng Taruna Siaga Bencana (Tagana). Sehingga ketika banjir atau longsor terjadi, Dinas Sosial bisa melakukan yang namanya tanggap darurat.

Tindakan tanggap darurat berupa  makanan siap saji yang dibagikan di titik-titik bencana tidak ada satupun kendala yang terjadi karena berjalan sesuai dengan tupoksi mereka.

“Kami tidak hanya bicara di media, tapi DPRD Kota Ambon gandeng Walikota, Kejari, Wakapolres, turun ke masyarakat meninjau langsung korban banjir dan tanah longsor,” ujarnya.

Pemkot Ambon, kata Jafry, akan membantu korban longsor dan banjir dengan dana APBD. Hal ini telah disampaikan langsung Penjabat Walikota Ambon.

“Tim bekerja dengan baik sehingga semuanya berjalan maksimal dan bagus contohnya tidak ada keluhan. Karena apa yang telah dikoordinasikan di media, itu terjadi sesuai di lapangan karena kita semua turun langsung,” ungkapnya.

Pihaknya juga mengapresiasi tim sergap bencana alam yang sudah bekerja keras setiap hari.

Lantaran itu dirinya menganjurkan kepada Pemkot Ambon untuk tidak menerbitkan Izin Membangun Bangunan (IMB) ke warga yang lokasinya di daerah banjir dan longsor agar kedepan bencana itu tidak lagi.

“Kami dari DPRD Kota Ambon akan berkoordinasi dengan Penjabat Walikota terkait rencana kebijakan Pemkot Ambon tentang relokasi jika mereka yang berada di daerah rawan longsor dan banjir yang mesti ditempuh dengan cara itu,” tandasnya.

Ia menghimbau bagi masyarakat terutama yang tinggal di daerah terjal pemukiman penduduk dan lereng sungai agar selalu waspada dan berhati-hati.

“Kepada masyarakat, sesuai ramalan BMKG curah hujan masih tinggi dan kemungkinan banjir dan longsor juga bisa terjadi. Karenanya, kita harus selalu berhati-hati. Kami terus berkoordinasi dengan OPD terkait. Bahkan kami perintahkan semua Lurah dan Raja, harus selalu siaga mendampingi masyarakat kalau terjadi  banjir maupun dan longsor,” tutup politisi PDI Perjuangan asal Negeri Hulaliu itu. (L06)