LASKAR – DPRD Kota Ambon melalui Komisi II mendukung penuh penerapan kurikulum belajar kepada satuan pendidikan di Kota Ambon
Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon Christianto Laturiuw di Ambon, Kamis (28/7/2022).
“Kami dukung kurikulum merdeka, karena Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah mengeluarkan kebijakan tentang pengembangan Kurikulum Merdeka kepada satuan pendidikan,”ujar Tito
Dijelaskan, kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya.
Melalui kurikulum ini, sambung Tito, guru dapat memilih perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat masing-masing peserta didik.
“Kurikulum merdeka adalah merdeka belajar, konsep tersebut dibuat agar peserta didik dapat mendalami minat dan bakat masing-masing. Kurikulum merdeka belajar ini merupakan SK dari Kementrian tentang status dari sekolah tersebut,”ungkap Tito.
Dirinya menambahkan, kurikulum merdeka belajar tertuang melalui peraturan 262 tahun 2022 tentang Permendikbud Riset yang merupakan lanjutan dari Permendikbud yang pertama yaitu 56, tentang panduan pelaksanan implementasi kurikulum mandiri belajar.
Dijelaskan, pada setiap sekolah tentunya akan ada pilihan yang diberikan dan masing masing yang nantinya akan disebut dengan mandiri belajar, mandiri berubah, mandiri berbagi.
“Dalam tiga opsi itu nantinya masing masing sekolah di Kota Ambon segera mungkin memasukan data mereka untuk opsi mana yang akan mereka pilih dan selanjutnya dari pusat akan memberikan SK Kepada mereka dengan mengacu kepada Permendikbud Riset 262 tahun 2022,”jelasnya seraya menambahkan, ini akan menjadi acuan kepada pihak sekolah, misalnya itu jika pilihannya kepada mandiri berbagi itu panduannya semua sudah ada di dalam Permendikbud tersebut.
Lantaran itu, Tito berharap setiap sekolah harus merespon karena ini kebijakan dari pemerintah secara Nasional di bidang pendidikan.
Dirinya berjanji akan melakukan koordinasi lagi dengan Dinas Pendidikan Kota Ambon untuk konfirmasi lagi keberadaan sekolah-sekolah dan pilihan sesuai kurikulum merdeka belajar.
“Kami akan konfirmasi lagi ke sekolah-sekolah, jangan sampai kurikulum berubah lalu anak-anak dan orangtua yang dibebani dengan biaya dan lain-lain. Kami akan melakukan pengawasan untuk itu,”janji Tito. (L06)