LASKAR – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Provinsi Maluku menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) dan Sekolah Kepemimpinan yang berlangsung di Ambon mulai dari tanggal 19-21 Maret 2022, yang diikuti Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dari 11 Kabupaten Kota di provinsi Maluku.

Hadir pada kegiatan Rapiwil dan Sekolah Kepemimpinan  ini, Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Zaedi Basiturrozak.

Pada acara tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Dispora Provinsi Maluku, Sandy Wattimena.

Pada Rapinwil dan Sekolah Kepemimpinan kali ini Pemuda Muhammadiyah mengangkat tema besarnya yakni “Penguatan konsolidasi organisasi menuju Pemuda Muhammadiyah yang berkemajuan”.

Ketua PWPM Provinsi Maluku Muhammad Anshary mengatakan organisasi Pemuda Muhammadiyah adalah organisasi nasional yang respek dan respon terhadap organisasi kemasyarakatan.

“Salah satu rekomendasi yang akan digagas adalah yang berkaitan dengan Undang-Undang Kepulauan yakni Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port. Kita akan pertegas dan mendorong dalam forum untuk mlahirkan rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat,”tegas Anshary.

Menurutnya secara internal di Muhammadiyah sektor kesehatan dan pendidikan juga menjadi perhatian untuk dikembangkan bagi kepentingan bersama, buktinya sudah hadir Universitas Muhamadiyah Maluku.

“Melalui forum ini kita akan tingkatkan lagi pendidikan dengan hadirnya Universitas Muhamadiyah Maluku di Maluku ini,”ungkapnya seraya menambahkan kedepan akan disiapkan sekolah kepemimpinan dengan menghadirkan narasumber dari figure-figur pemimpin kaum muda yang nantinya akan memberikan spirit bagi anak-anak muda masa depan.

Dirinya menambahkan, kader-kader Muhammadiyah akan dijadikan kader-kader yang unggul dalam intelektual, juga unggul secara relegiusitas dan mampu membangun hubungan relasi sosial dengan masyarakat yaitu mewujudkan humanitas.

“Jadi pemuda Muhammadiyah ikut ambil bagian tidak hanya dalam kepemimpinan formal dengan informal tetapi juga dengan transpormatif perubahan sosial di lingkungan masyarakat,”ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Zaedi Basiturrozak mengatakan Rapimwil dan sekolah kepemimpinan ini menjadi momentum untuk konsolidasi organisasi.

“Kita juga harus mengkonstruksi gerakan pemuda Muhammadiyah Maluku kedepan mampu mengawal kepentingan masyarakat dengan melakukan konsolidasi dan kolaborasi dengan semua stakeholder dengan pemerintah maupun lembaga-lembaga sosial lainnya,”kata Zaedi.

Pada kesempatan itu juga, Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kadispora Provinsi Maluku, Sandy Wattimena mengatakan organisasi Pemuda Muhammadiyah Maluku diharapkan dapat menghimpun kekuatan pemuda Maluku serta berkembang menjadi lembaga dakwah dalam mewujudkan generasi muda berkarakter Islami dan menjadi wadah perjuangan bagi para kader-kadernya dalam mempersiapkan pemimpin masa depan yang memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

“Sebagai organisasi kepemudaan yang berjiwa intelektual kiranya para pengurus pemuda Muhammadiyah terus meningkatkan kapasitas, kapabilitas serta bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah provinsi Maluku,”harapnya.

Hal ini, menurut Gubernur tentunya senada dengan upaya pemerintah daerah provinsi Maluku untuk mewujudkan Maluku melalui perwujudan visi pembangunan provinsi Maluku 2019-2024 yaitu Maluku yang terkelola secara jujur, bersih dan melayani terjamin dalam kesejahteraan dan berdaulat atas gugusan kepulauan.

“Dengan demikian saya meminta dukungan penuh dari pemuda Muhammadiyah terhadap langkah dan upaya Pemprov Maluku tersebut. Saya berharap momentum Rapinwil dan Sekolah Kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah saat ini tentunya merupakan langkah strategis untuk membangun konsolidasi organisasi,”tandas Gubernur.

Tiga Fokus Utama Pergerakan

Ketua PWPM Provinsi Maluku Muhammad Anshary dalam pelaksanaan Rapimwil usai gelar sekolah kepemimpinan, menegaskan tiga lokus pergerakan utama PWPM Maluku.

Nantinya kata dia, tiga gerakan utama itu menjadi dasar fikir dan semangat kerja organisasi, baik dari tingkat kabupaten yakni Pimpinan Daerah maupun provinsi tingkat wilayah.

Yang pertama, digitalisasi ekonomi, dimana kita arahkan pemuda harus mampu menjawab dan membaca peluang digital ekonomi tersebut.

Kedua, soal Ekonomi Hijau. Yang mana Pemuda Muhammadiyah bicara tentang sumber daya alam kita yang besar.

Ketiga adalah Ekonomi Biru. Dimana ini bicara potensi laut Maluku yang besar.

Sementara terkait sekolah kepemimpinan yang digarap menggandeng Rapimwil tersebut, dimaksudkan untuk mendudukan, konstruk fikir anak muda.

“Mereka digodok dalam sekolah kepemimpinan tersebut untuk mencapai cita cita besar pergerakan pemuda Muhammadiyah di Maluku,” pungkasnya. (L06)