LASKAR – Gubernur Maluku Murad Ismail menaruh harapan penuh kepada Uskup Keuskupan Amboina Mgr Seno Ngutra agar menjadikan Maluku sebagai laboratorium umat beragama terbaik di Indonesia.

Oleh sebab itu, Gubernur berharap Uskup Mgr Seno Ngutra terus mendorong upaya-upaya pembinaan damai bagi umat di wilayah Keuskupan Amboina.

“Para tokoh agama akan terus menjadi Garda terdepan untuk kebersamaan dengan kerjasama demi tatanan masyarakat yang damai dan sejahtera,”ungkap Gubernur saat acara syukuran Pentahbisan Uskup Seno Ngutra, Sabtu (23/4/2022) malam di aula gedung Xaverius Ambon.

Orang nomor satu di Provinsi Maluku ini menyampaikan selamat kepada umat Katolik di Maluku dan Maluku Utara atas pentahbisan Uskup yang baru, semoga iman umat terus bertumbuh dan umat terus menopang tugas mulia Bapak Uskup demi menghadirkan damai dan sukacita bagi semua umat manusia dan semua ciptaan Tuhan.

“Kami yakin dan percaya bahwa kami dapat hikmat dari Tuhan Yang Mahakuasa menyertai Bapak Uskup untuk melaksanakan tugas-tugas Keuskupan Amboina,”ungkapnya seraya merasa bangga selaku masyarakat Maluku dan Maluku Utara dimana seorang Putra Maluku telah dipilih dan ditetapkan oleh yang mulia Paus Fransiskus di Vatikan untuk memimpin dan mengembalakan umat Katolik di Maluku dan Maluku Utara.

Karena itu,  atas nama pemerintah daerah beserta seluruh masyarakat Maluku, menyampaikan Selamat atas ditahbiskannya Uskup Mgr Seno Ngutra sebagai Uskup Diosis Amboina yang baru.

“Saya juga memberikan apresiasi dan terima kasih yang tulus kepada Mgr P.C Mandagi,MSC yang selama 27 tahun memimpin Keuskupan Amboina dan telah memberikan yang terbaik bukan saja dengan umat Katolik tetapi juga kepada masyarakat pada umumnya di Maluku,”tandasnya.

Uskup Mandagi, sambung mantan Dankor Brimob Polri ini telah menjadi orang tua dan mengembala bagi masyarakat Maluku dan mitra Pemerintah Daerah yang turut menciptakan perdamaian toleransi dan keadilan bagi bangsa.

Saya juga yakin dan percaya bahwa Bapak Uskup yang baru Mgr Seno Ngutra akan setia meneruskan karya pastoral  dengan terus membangun komunikasi koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah serta para tokoh masyarakat di wilayah Maluku dan Maluku Utara,”harap Gubernur.

Gubernur Maluku saat menyanyikan lagu “Anugerah”

Suasana dalam bingkai toleransi antar umat beragama di Maluku mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Dalam suasana itulah, diakhir masa tugas Uskup Mgr Petrus Canisius Mandagi,MSC selama 27 tahun pengembalaan di Maluku dan awal tugas Uskup Keuskupan Amboina Mgr Senno Ngutra, lagu ‘Anugerah’ dipersembahkan oleh Gubenur Maluku Murad Ismail.

Tak hanya Gubernur Maluku, lantunan lagu sebagai bukti hidup orang bersaudara, toleransi umat beragama di Maluku juga dilantunkan oleh Ibrahim Ruhunussa tokoh jazirah Leihitu dengan lagunya “Tiada Yang Mustahil” yang dipopulerkan artis Jhon Tanamal.

Dua lagu yang disampaikan Gubernur dan Ibrahim membuat suasana syukuran pentahbisan Uskup begitu indah dan harmonis.

“Satu lagu khusus dipersembahkan oleh Ibrahim Ruhunussa tokoh Jazirah Leihitu dan saya juga membawakan lagu khusus untuk mengantar tugas pa Uskup Mandagi,” ungkap Gubernur Maluku Murad Ismail.

Turut hadir, Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno, Forkopimda Maluku dan seluruh tamu undangan lainnya. (L02)