LASKAR – Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Amboina Mgr.Petrus Carnisius Mandagi,MSC menilai 8 wakil rakyat asal Maluku di Senayan tidak mampu memperjuangkan aspirasi rakyat Maluku terkait pembangunan Ambon New Port (ANP) dan Lumbung Ikan Nasional (LIN).
Uskup Agung Keuskupan Merauke ini mempertanyakan dimana ke-8 wakil rakyat asal Maluku di Senayan?.
“Ketika mereka berkampanye banyak janji-janji, tetapi ketika sudah menjadi anggota DPR RI maupun DPD RI tidak mampu memperjuangkan Ambon New Port maupun Lumbung Ikan Nasional. Dimana mereka?,”kata Uskup Mandagi dalam khotbah Jumat Agung Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan, Jumat (15/4/2022) di Gereja St. Fransiskus Xaverius Katedral Ambon.
![](https://laskarmaluku.com/wp/wp-content/uploads/2022/04/jumat-agung4-1024x768.jpg)
Uskup Mandagi menegaskan, para wakil rakyat ibarat slogan janji tinggal janji tetapi parlente jalan terus, penuh bohong dan dusta.
“Bohong, dusta ternyata tidak hanya terjadi di kalangan pejabat, tetapi juga tokoh-tokoh agama mulai berbohong demi mendapatkan jabatan dan kekuasaan,”kata Uskup Mandagi yang juga disiarkan secara langsung pada kanal youtube Katedral Ambon.
Lantaran itu, hari ini Gereja Katolik disadarkan lagi untuk bersikap benar demi mempertahankan kebenaran, memperjuangkan kebenaran walaupun dengan resiko menderita.
“Lihatlah Yesus. Yesus adalah Raja. Ketika ditanya oleh Pilatus apakah Engkau Raja? Yesus berani mengatakan AKU-lah Raja walupun dengan resiko DIA ditolak, DIA dibuang, DIA disalib,”ungkap Uskup Mandagi seraya menegaskan bahwa kebenaran adalah kebenaran dan mengajak umat untuk belajar dari Yesus, yang mempertahankan kebenaran tanpa banyak bicara.
![](https://laskarmaluku.com/wp/wp-content/uploads/2022/04/jumat-agung2.jpg)
Seringkali, sambung Uskup Mandagi yang melayani di Keuskupan Amboina selama 27 tahun ini bahwa diam lebih kuat artinya dari pada banyak bicara.
“Kita lihat Bunda Maria juga ketika anak-NYA Yesus mengalami penderitaan Bunda Maria tidak berkoar-koar dimana-mana, tetapi Bunda Maria diam saja,”kata Uskup.
Oleh sebab itu dirinya menghimbau agar senjata diam semakin harus dipakai oleh umat semua untuk membela kebenaran, mempertahankan kebenaran.
“Marilah kita berdoa seperti Yesus, lalu menjadi orang benar walaupun dengan resiko harus menderita tetapi ada balasan bagi orang benar seperti dalam Bacaan I Yesaya 52:13-53:12. Orang benar akan disanjung-sanjung dan juga dimuliakan oleh Allah,”tutup Uskup Mandagi.
![](https://laskarmaluku.com/wp/wp-content/uploads/2022/04/jumat-agung1.jpg)
Perayaan Jumat Agung di Gereja Katedral Ambon berjalan penuh hikmat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Jumat Agung sendiri merupakan bagian dari Tri Hari Suci Paskah setelah Kamis Putih dan akan diikuti dengan Paskah.
Jumat Agung merupakan hari peringatan penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota. Usai dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, Yesus memanggul sendiri salib-Nya ke Golgota.
Perayaan Jumat Agung diakhiri dengan Penciuman Salib yang merupakan ungkapan ekspresi iman yang mendalam dari hati serta ekspresi syukur dan kasih pada Yesus yang terlebih dahulu mengasihi umat-Nya.
Uskup Mandagi saat Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan di Gereja Katedral didampingi Pastor Paroki RD.Paul Kalkoy, RD Steven Warawarin dan Diakon Leo. (L02)