LASKAR – Asosiasi Pedagang Mardika Kota Ambon, gandeng Pemerintah Kota menggelar Diskusi Publik dengan tema “Sampah  Kota Ambon Mau Dibawa Kemana” Selasa (21/6/2022) di Manise Hotel

Ketua Umum (Ketum) APMA Kota Ambon, Alham Valeo, mengatakan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh APMA melihat permasalahan sampah marak belakangan ini di Kota Ambon, yang dari masa ke masa selalu menjadi polemik.

Lantaran itu harus ada perhatian serius dari semua pihak. “Tujuan dari kegiatan ini adalah bagimana sampah di Kota Ambon kita benahi secara bersama-sama dan mencari solusi untuk membangun sinergitas antara APMA dan Pemerintah Kota Ambon serta aktivis-aktivis lingkungan dan adik-adik mahasiswa,”ungkapnya.

Oleh sebab itu, perlu sinergitas, konektivitas dan kolaborasi dari semua pihak agar secara bersama-sama membenahi sampah, sehingga mindset masyarakat yang negative terhadap sampah harus dirubah, agar sampah dapat memberikan nilai ekonomis bagi kemajuan Kota Ambon.

Valeo berharap masalah sampah menjadi perhatian serius kita bersama terutama Pemerintah Kota Ambon untuk segera mengambil tindakan cepat dan masuk dalam kebijakan strategis, agar bisa tertangani secara paripurna

Di tempat yang sama, Kadis Lingkungan hidup dan Persampahan Kota Ambon Alfredo.J.Hehamahua yang mewakili Pj Walikota Ambon mengatakan, APMA melakukan Diskusi Publik karena tidak semua Asosiasi dan  tidak semua lembaga masyarakat ingin berdiskusi dengan sampah.

“Kalau hari ini fokus kita mau bicara tentang sampah, mau dibawah kemana, ini sebuah pertanyaan besar bagi kita semua yang ada di Kota ini. Sampah beberapa waktu yang lalu dianggap sebagai sesuatu yang menjadi musuh bersama,”ungkapnya.

Oleh karena itu, Hehamahua menilai pada hari ini paradigma itu berubah sampah tidak lagi menjadi musuh, tapi sampah menjadi sebuah sumberdaya bagi kota dan provinsi ini.

“Tadi Pak Ketum APMA sudah sampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan ini, sungguh mulia apa yang sudah di sampaikan saat ini oleh beliau semoga diskusi hari ini akan memberikan dampak baik untuk  bagimana kita mengelola sampah di Kota ini,”ungkapnya.

Kadis menjelaskan, dari catatan-catatan bahwa sampai dengan hari ini dan kemarin dalam  data awal ada 220 ton sampah perhari  timbunan sampah yang di hasilkan di Kota ini.

“Itu berarti dengan testimoni 0,4 kilogram per orang dengan jumlah penduduk Kota Ambon 396.717 jiwa perhari, kalau kita mengacu kepada standar SNI baru 0,7 Kilogram perhari itu berarti sampah kota Ambon sudah tidak 220 Ton,”jelas Kadis seraya menambahkan, ini menjadi laporan semesteran kami untuk menindaklanjuti apa yang terdapat di dalam  kebijakan strategis daerah Kota Ambon yang sudah di tetapkan dalam Perwali dan kalau di standar 0,7 kita ada di angka 290 ton lebih per hari

Dirinya menambahkan, kekuatan armada sarana prasarana bisa mengangkut sampah sampai di TPA dan anti akhir Juni baru diekspos 181 Ton, dan kemarin kita masih ada di 160 sampai 165 ton perhari.

“Kita bersyukur bahwa kita masih terus bergumul untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di Kota ini, itupun pemerintah kota tidak bisa sendiri, pemkot akan bersama sama dengan masyarkat dan seluruh komponen yang ada,”ungkapnya.

Persoalan kesadaran masyarakat, persoalan ketersediaan sarana prasarana dan menyangkut dengan dana dan pertambahan jumlah penduduk akan menjadi dasar pengumpulan sampah yang ada di Kota Ambon dengan berbagi aktivitas

Kadis pun menyampaikan terima kasih  kepada seluruh pengurus APMA dan Ketum APMA yang telah melaksanakan kegiatan ini, semoga APMA terus bisa untuk memberikan kontribusi-kontribusi positif bagi pembangunan di kota ini. (L06)