LASKAR –  Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Ambon Bertolameus Mayabubun, memberikan apresiasi atas upaya rekonsiliasi yang dilakukan Danlanud Pattimura bersama pihak Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) sehubungan dengan polemik sosial akibat video yang beredar di media sosial tentang tindakan anggota TNI AU di lingkup LANUD Pattimura, yang melarang masyarakat beribadah dengan menggunakan “sendal”.

Kepada pers, Kamis (19/5/2022) Mayabubun menilai, langkah yang diambil ini sebagai wujud dari upaya untuk menjaga kerukanan dan kedamaian diantara umat beragama.

“Kami berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan gerakan-gerakan yang nantinya keluar dari niat baik yang pada akhirnya malah merusak keutuhan NKRI dan juga mencederai icon “Maluku sebagai laboratorium Perdamaian Dunia,”harapnya.

Dirinya meminta masyarakat agar tidak terprofokasi oleh isu-isu yang kemudian dapat merusak keutuhan NKRI dan toleransi antar umat beragama di Maluku.

Mayabubun juga memberikan apresiasi atas kegiatan karya bakti dan bakti sosial yang akan dilakukan oleh Lanud Pattimura dalam rangka hari bhakti TNI AU yang berpusat di Kota Ambon.

“Nantinya akan diadakan renovasi tempat-tempat ibadah, fasilitas pendidikan maupun pengadaan sumber dan saluran air bersih sebagai bentuk menjaga komunikasi baik bagi masyarakat,”kata Mayabubun seraya menambahkan, langkah kongkrit lain yang dilakukan pihak Lanud Pattimura yakni panitia daerah seleksi penerimaan Taruna/Taruni AU akan dipusatkan di Kota Ambon, karena pada tahun-tahun sebelumnya harus ke Makassar.

“Ini memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi putra/putri daerah Maluku untuk dapat menjadi penerbang-penerbang tempur kebanggaan Maluku seperti Almarhum Bpk. Leo Wattimena,”tutup Mayabubun. (L02)