AMBON, LaskarMaluku.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon mencatat hingga kini terdata sekitar 928 warga kota Ambon yang sudah mendapatkan vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua.

Telah dibuka layanannya oleh Dinkes Kota Ambon per 24 Januari 2023. 

Kepala Dinkes Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengakui hingga saat ini baru 928 warga kota Ambon yang membawa dirinya untuk memperoleh vaksinasi Covid-19 booster dosis kedua. 

Dengan rata-rata keluhan sakit tempat suntik satu sampai dua hari.

“Jumlahnya 928 kalau  tidak salah itu. Jadi dia tidak pakai kategori lagi. Siapa yang sudah booster dosis pertama, bisa. Yang mulai jalan sejak 24 Januari 2023 pasca Presiden Joko Widodo umumkan,” tandas Pelupessy di Ambon, Kamis  (9/2/2023). 

Untuk proses vaksinasi booster dosis ketiga itu dikatakan Pelupessy, pihaknya tidak lagi membuka layanan di Tribun Lapangan Merdeka Ambon. 

LaskarMaluku

Namun semuanya sekarang terpusat di Puskesmas Valentine agar mudah terkontrol. 

“Kita sudah tidak bikin layanan lagi di Lapangan Merdeka. Semua sekarang ada di Puskesmas Valentine saja. Katong bikin terpusat saja,” ujarnya.

Menurut Pelupessy, tidak bisa lagi dibuka layanan vaksinasi booster dosis kedua di Puskesmas-puskesmas di Desa/Kelurahan. Pasalnya satu vial untuk booster harus 12 orang. 

“Tidak bisa lagi. Karena satu vial itu 12 orang. Kadang juga tidak  sampai. Karena kalau sudah buka satu vial, tidak habis hari itu maka dosis yang sisa bisa jadi temuan lagi kembali. Jadi katong bikin terpusat saja,” jelas Pelupessy.  

“Kecuali di Puskesmas, mereka  (warga)  sudah daftar untuk hari apa, hari apa. Lalu satu kali buka untuk satu vial, bisa. Jadi tinggal diarahkan ke Valentine, supaya bukanya itu gampang. Sebab vaksin tidak terpakai, akan jadi temuan

Ditambahkan, pihaknya tidak memiliki target berapa banyak di tahun ini yang akan vaksin booster dosis kedua. 

Sebab diharapkan sebanyak mungkin warga bisa datang sendiri jika sudah booster dosis pertama. 

“Targetnya sebanyak mungkin orang yang sudah booster dosis pertama suntikan ketiga, dia bisa lanjut dengan booster kedua suntikan keempat. Jadi selama yang ada itu kita  tetap melayani. Memang biasanya kalau ada prasyarat penerbangan booster dosis kedua dari pemerintah pusat, baru biasanya orang berlomba-lomba untuk vaksin. Tapi sepanjang tidak ada, tentu persentasenya kecil atau sedikit,” akuinya.

“Kita  hanya menunggu, imbau, sosialisasi tapi kan kita tidak bisa paksa untuk vaksin. Kembali pada kerelaan orang, tapi banyak itu biasanya kebutuhan untuk berangkat walau sekarang tidak ketat.  Jadi kesadaran itu kurang dibanding kalau ada regulasi yang atur wajib booster kedua,” pungkasnya. (L06)

LaskarMaluku