AMBON, LaskarMaluku.com – Angka kasus HIV/AIDS di Kota Ambon setiap tahun mengalami peningkatan. Namun untuk tahun ini angkanya sudah cukup tinggi dan tercatat hingga saat ini sebanyak 174 kasus baru warga terpapar HIV/AIDS.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan tes Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) bagi para ASN di lingkup Pemerintah Kota Ambon.

“Kita minta untuk Pemkot agar seluruh ASN mengikuti tes HIV/AIDS,” kata Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu, Rabu  (30/8/2023).

Kenapa Tes itu penting? Menurut Jafry, sebagai langkah awal tujuan Ambon bebas HIV/AIDS, sehingga untuk menjalankan tujuan dimaksud, semua pihak wajib terlibat dalam screning, baik itu dari kalangan pramuria, waria, hingga kelompok umum seperti ASN ini. Jadi dari semua kalangan baiknya bisa mengikuti tes HIV/AIDS ini.

Dirinya menambahkan, sebanyak 200 lebih pramuria yang ikut tes Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Data tersebut didapat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon yang dirangkum selama sepekan sejak berlangsungnya rutin tes HIV/AIDS.

“Jadi selama seminggu setelah melakukan kunjungan dan tes HIV/AIDS itu berjumlah 200 orang,” kata Jafry.

Proses tes HIV/AIDS itu dilakukan langsung dari mes masing-masing tempat pramuria bekerja. Jadi untuk hasil screning lanjutnya, entah positif maupun negatif, hanya Dinkes Ambon yang tahu.

“Sebab soal jumlah reaktif dan tidak itu bukan berada pada wilayah Komisi. Karena yang sudah pasti tahu itu kan Dinkes,”ujarnya seraya menambahkan, yang terpenting Komisi telah berusaha peduli dengan melakukan kunjungan secara langsung bersama Dinkes Ambon.

Diberitakan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengungkapkan adanya penambahan kasus baru Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Dikatakan, dalam kurun waktu tujuh bulan ini, ada total 174 kasus baru HIV dan 6 kasus AIDS.

Wendy mengaku angka tersebut sudah cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Data itu diperoleh setelah pihaknya melakukan screening ke berbagai lokasi, seperti di tempat karaoke, penginapan, dan populasi lainnya yang berpotensi terpapar HIV dan AIDS. (L06)