AMBON, LaskarMaluku.com – Kedeputian Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Kesiapsiagaan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Ambon,  melaksanakan kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi Tsunami dipicu Gempabumi.

Upaya ini merupakan salah satu bentuk implementasi dukungan BNPB kepada pemerintah daerah melalui Program IDRIP guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat bencana.

Direktorat Kesiapsiagaan BNPB sekaligus Ketua Panitia, Dia Rusmiasi, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman yang sama akan keberadaan dokumen tersebut, sehingga dapat diterima oleh semua pihak dan disepakati bersama oleh pemangku kepentingan yang ada untuk menyiapkan penanganan darurat yang lebih baik.

“Pemerintah Kota Ambon diharapkan dapat melakukan review secara berkala dokumen rencana kontijensi ini serta dapat menindaklanjuti dengan peningkatan kapasitas manajerial pelaku penanggulangan bencana dengan latihan bersama secara bertahap, bertingkat dan berlanjut melalui geladi ruang atau Tabletop Exercise (TTX), geladi posko atau Command Post Exercise (CPX) dan geladi lapang atau Field Training Exercise (FTX)”, ujar Rusmiasi dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi Dokumen Rencana Kontingensi Tsunami di Golden Hotel Kota Ambon, Kamis (24/8/2023).

Pihaknya berharap Pemerintah Kota Ambon dapat mendorong alokasi anggaran untuk program penanggulangan sebagai tindak lanjut dari dokumen ini guna menyiapkan langkah-langkah  kesiapsiagan yang kongkrit.

Dalam sambutan, Pejabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena  mengatakan letak kepulauan Maluku berada pada pertemuan tiga lempeng bumi, dan Kota Ambon juga tergolong sebagai Kota pulau yang rentan terhadap bencana gempa bumi.

Dikatakan, beberapa dokumen sejarah mencatat bahwa kejadian bencana gempa bumi dan tsunami pernah dialami oleh beberapa desa atau negeri seperti di Galala dan Hative Kecil yang menjadi catatan rekor MURI.

“Oleh karena itu, ini merupakan contoh bahwa Kota Ambon sangat rawan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Selain itu, terdapat juga gempa bumi yang kita alami di tahun 2019 kemarin. Ini semua peristiwa pengalaman yang telah terjadi merupakan catatan penting berharga bagi kita semua untuk dapat mengetahui potensi bencana di sekitar kita serta dampak yang ditimbulkan dari bencana itu sendiri,” ungkapnya.

Kerentanan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami inilah maka pemerintah Kota Ambon yang difasilitasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana melalui program Indonesia disaster residence inisiatif project telah bersinergi dalam membentuk dokumen rencana kontijensi bencana tsunami dipicu gempa bumi.

“Kontijensi merupakan suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi rencana kontijensi adalah suatu proses perencanaan terhadap perencanaan kedepan,”ungkapnya. (L06)