AMBON, LaskarMaluku.com – Gandeng Pemerintah Kota Ambon, TP-PKK Kota Ambon menggelar Festival Olahan Pangan Lokal Amboina dalam rangkah menyambut perayaan HUT Kota Ambon ke 448 tahun, yang berlangsung di Pattimura Park, Selasa (5/9/2023).

Ketua Panitia sekaligus Ketua Pokja, Wilma Parera dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan oleh PKK Kota Ambon menyongsong Hari Ulang Tahun Kota Ambon ke 448 tahun pada tanggal 7 September nanti, dengan tema yang diusung “Menu Sehat Cegah Stunting”

Diharapkan  melalui kegiatan olahan pangan ini dapat ciptakan menu-menu yang bergizi dan sehat untuk penanganan stunting di Kota Ambon.

Menu salah satu peserta lomba

Kegiatan ini juga kerjasama dengan OJK ,TPKAD  atau Tim Percepatan Akses Keuangan  Daerah Kota Ambon dan Lembaga Jasa Keuangan. yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan melalui penciptaan menu yang berkualitas dengan memanfaatkan pangan lokal  untuk pencegahan stunting serta mendorong terbentuknya UMKM melalui penciptaan produk yang bernilai ekonomis untuk tingkatkan kesejahteraan keluarga.

“Dalam kegiatan ini, ada lomba olahan pangan lokal, menu yang disajikan adalah menu makan siang dan kudapan untuk ibu hamil dan balita. Peserta kegiatan ini terdiri dari Tim Penggerak PKK Desa/ Negeri dan Kelurahan yang merupakan pelaku Usaha  juga peserta dari umum, dengan jumlah peserta sebanyak 38 grup,”jelasnya.

Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dalam sambutannya mengatakan, festival ini merupakan salah satu cara pengenalan ke masyarakat tentang pangan lokal non beras yang mempunyai nilai gizi dan cita rasa namun juga kreativitas pengolahan dan penyajiannya dengan nilai komersial yang tinggi.

Pj Ketua TP PKK Kota Ambon Lisa Wattimena saat melakukan penjurian

Dia juga berharap, kegiatan ini menjadi motor penggerak bagi pelaku UMKM di Kota Ambon untuk lebih kreatif dan bisa bersaing kompetitif dengan produk olahan lainnya.

Dengan begitu, upaya pemerintah dalam penanganan stunting sebagai wujud menciptakan generasi emas tahun 2045 dan peningkatan ekonomi masyarakat dapat tercapai.

Dijelaskan, bahwa potensi besar pangan lokal berupa karbohidrat yang ada disekitar masyarakat, seperti diantaranya sagu, patatas, kasbi, kumbili, sukun, pisang dan lainnya, ini tentu menjadi tantangan untuk pelaku UMKM bisa melakukan dipersipikasi olahan makanan yang berbahan dasar pangan lokal dengan tetap mempertahankan gizi yang seimbang.

Artinya, kualitas SDM ditentukan oleh gizi yang baik, dimana itu dilihat dari asupan pangan yang dikonsumsi. Maka dari itu, peran serta masyarakat guna mendukung peran pemerintah dalam memerangi stunting sangat diperlukan. Caranya dengan kreativitas dalam mengolah pangan lokal.

“Konsumsi pangan yang berkualitas  dapat diwujudkan apabila makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung gizi lengkap dengan jumlah yang berimbang. Itu artinya pengolahan pangan lokal juga tetap memperhatikan cita rasa, daya cernah, daya terima dan daya beli masyakarat,”harapnya seraya menambahkan hasil dari festival ini dapat diaplikasikan secara parmanen dan massal pada seluruh masyarakat Kota Ambon, terutama ibu rumah tangga, dalam mengatur menu keluarga dengan mengubah pola konsumsi pangan yang tersedia di sekitar kita tanpa mengabaikan nilai gizi. Upaya ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kota untuk melakukan penanganan inflasi di Kota Ambon, dengan tidak bergantung pada  konsumsi beras saja.

“Apalagi saat ini harga beras sedang naik. Karena itu, upaya-upaya seperti ini masih terus digalakan supaya ketergantungan kita kepada beras semakin menurun,”harapnya.

Diketahui, kegiatan ini juga merupakan kolaborasi antara Pemkot Ambon, OJK Provinsi Maluku dan Tim Penggerak PKK Kota Ambon.

Untuk itu, atas nama Pemerintah Kota Ambon dan masyarakat Kota Ambon, Wattimena menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi. (L06)