AMBON, LaskarMaluku.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon kembali melaksanakan program Walikota Jumpa Rakyat (Wajar) yang dihentikan sementara selama perayaan Natal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 1 Januari 2023.

Menariknya pelaksanaan “Wajar” kali ini bukan hanya dihadiri pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) namun Pemkot Ambon justru menghadirkan Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Komisaris Besar Polisi Raja Arthur L Simamora.

Kegiatan itu  berlangsung selama dua jam di depan Balai Kota Ambon, Maluku, Jumat (13/1/2023).

Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan, keluhan masyarakat yang mereka sampaikan merupakan sesuatu hal yang mereka rasakan. “Oleh karena itu, sudah menjadi tugas pemerintah untuk mengetahuinya,” paparnya.

Wattimena menyatakan apa yang menjadi keluhan masyarakat, mulai dari air bersih, lokalisasi Tanjung Batu Merah dan lainnya, semuanya akan ditindaklanjuti pihaknya.

“Yah keluhan masyarakat ini kan disampaikan karena sesuatu yang mereka rasakan. Makanya, sudah menjadi tugas kita adalah mengetahuinya. Jadi apa yang  mereka butuhkan, kita berusaha untuk memenuhi kebutuhan itu. Karena itu, yang tadi disampaikan soal air bersih, bangunan liar, soal prostitusi di Tanjung Batu Merah  dan sebagainya itu akan segera ditindak lanjuti,” katanya menegaskan.

Menurut Wattimena “Wajar” sengaja menghadirkan seluruh pimpinan OPD dengan maksud agar persoalan apa yang disampaikan masyarakat langsung ditindaklanjuti saat itu juga.

“Kalau yang butuh anggaran ya kita tampung dulu. Kalau misalnya soal teknis air tidak jalan, sampah, bangunan liar itu bisa kita selesaikan.

Mudah-mudahan semua tadi yang disampaikan oleh masyarakat segera bisa kita selesaikan,”ujarnya.

Terkait kehadiran Kapolresta Ambon, Wattimena mengatakan Kapolresta Ambon dan Pulau-pulau Lease juga memiliki program yang sama seperti Wajar untuk menampung aspirasi dari masyarakat.

“Wajar tahun 2023 melibatkan Polresta Pulau Ambon. Nah jadi Pak Kapolresta ini kan setiap Jumat juga punya acara yang sama. Beliau duduk bacarita kemudian serap aspirasi. Kebetulan hari ini kita sama-sama di sini bersama pak Kapolresta awali Tahun 2023 di mana kita bersama-sama menerima apa yang masyarakat mau sampaikan. Saya rasa ini kerja sinergitas  antara Forkopimda jadi tidak masalah,”ujarnya.

Kapolresta Simamora menyampaikan dengan dibukanya aktivitas Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan membuat adanya pertumbuhan aktivitas di masyarakat yang berpotensi pada pergeseran dan pergesekan hingga konflik di masyarakat yang pada akhirnya ikut mengganggu Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

“Jadi kita tidak bisa bilang masyarakat tidak boleh  beraktivitas, tapi kita antisipasi potensi-potensi kejadian yang tak diinginkan seperti contoh, antara warga Ganemo sama Farmasi yang informasi itu hanya informasi yang belum sepenuhnya benar. Nah, hanya gara- gara informasi pemukulan dan lemparan akhirnya menjadi konflik.

“Memang  saya sudah bilang Pak Wali  kita gabung dulu ya pertama kali  karena agenda saya cuman curhat dan saya gabung  hanya  mendengarkan ekspresi masyarakat terkait  masalah Kamtibmas,”akuinya. 

Pada kesempatan itu, Kapolresta  mengakui pihaknya juga melaksanakan kegiatan seperti Wajar yang wajib dilakukan setiap polsek pada hari Jumat.

“Kita pun senantiasa bahkan setiap polsek pun saya wajibkan setiap Jumat lakukan hal yang sama baik dengan media ceramah di mesjid maupun media ceramah di tempat lain yang intinya  kita mendengarkan apa yang mejadi  keluhan masyarakat terkait Kamtibmas,”terangnya. (L06)