AMBON, LaskarMaluku.com – Stok vaksin rabies di  Kota Ambon mengalami kekurangan dan tidak bisa memenuhi kebutuhan obat, lantaran itu DPKP mengajukan permintaan ke Pemerintah Provinsi Maluku.

Hal ini disampikan Plt Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Kota Ambon, Faizal Hasan, kepada media ini via telepone seluler, Minggu (9/7/2023)

LaskarMaluku

“Stok vaksin rabies di Kota Ambon tidak mencukupi. Stok vaksin rabies bagi hewan tidak sebanding populasi hewan peliharaan pembawa rabies khususnya anjing yang populasinya mencapai 8.000 hingga 10.000 ribu ekor di kota Ambon,” ungkap Hasan. 

Menurutnya, tahun 2023, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Ambon, hanya menganggarkan 1.400 vaksin rabies untuk digunakan.

“Sebenarnya jumlah yang dianggarkan ini tidak mencukupi, tapi pemintaan ini kami sesuaikan dengan anggaran yang ada di Pemerintahan Kota Ambon,” kata Hasan.

LaskarMaluku

Selain stok yang dianggarkan oleh Pemkot pihaknya juga telah mengajukan permintaan ke Pemerintah Provinsi Maluku.

“Kemarin kita juga ada minta bantuan dari Pemerintah Provinsi ada sekitar 600. Itu karena darurat ada kasus rabies di Passo dan Lateri sehingga kita langsung turun,”ungkapnya.

Stok yang dianggarkan oleh Pemkot lanjut Hasan, akan digunakan bagi anjing yang benar-benar belum pernah disuntik vaksin rabies sehingga yang sudah pernah divaksin 1x itu dibiarkan saja dulu. Karena lebih fokuskan untuk anjing yang belum pernah divaksin.

“Idealnya untuk anjing itu, harus vaksin setiap tahun  1x, cuman vaksin yang kita gunakan sekarang ini bagus. Mereknya Nobifak yang asalnya dari Belanda sehingga vaksin tersebut bisa bertahan hingga dua tahun baru disuntik kembali,” akuinya.

Dirinya menambahkan, seharusnya setiap anjing itu harus diberikan vaksin rabies sebanyak 3x. Karena ketika sudah 3x vaksin maka dalam tubuh anjing tersebut telah terbentuk kekebalan rabies.

“Beberapa tahun lalu, kita pernah ambil sampel dan ditemukan anjing yang sudah divaksin 3x maka 100 persen kekebalan untuk rabiesnya sudah aman,”tutupnya. (L06)