AMBON, LaskarMaluku.com – Sudah tidak menjadi rahasia umum, prostitusi online saat ini marak terjadi di Kota Ambon.

Bukan hanya orang dewasa, bisnis ini bahkan sudah melibatkan kalangan anak-anak usia sekolah. Operasinya biasa dilakukan melalui aplikasi, atau bahkan secara langsung.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Masyarakat dan Desa (DP3AMD) Kota Ambon, Meggy Lekatompessy yang dikonfirmasi melalui saluran telefon di Ambon Selasa (8/2/2023) sangat menyayangkan kondisi tersebut.

Dia mengatakan, hal itu akibat minimnya pengawasan orang tua terhadap anak, baik dalam pergaulan, maupun soal pengguna gadget (handphone).

Lekatompessy mengakui bahwa kondisi ini bisa terjadi dimana saja dengan berbagai macam bentuknya.

“Memang mau dibilang fenomena, saya tidak bisa bilang seperti begitu, tapi intinya bahwa itu juga terjadi di Kota Ambon. Kalau kita dari DP3AMD sendiri dengan Topoksi kita. Kami juga berharap lewat langkah-langkah sosialisasi yang dilakukan, paling tidak bisa  menginformasikan tentang pentingnya pencegahannya, walaupun agak sedikit repot karena itu online dan sulit dijangkau,”tandasnya.

Lantaran itu, dirinya berharap perlu ada kerjasama dengan pihak-pihak terkait, karena dinas sendiri tidak paham secara teknis.

Namun yang paling penting sebenarnya, adalah pengawasan orang tua, itu yang sangat penting, tentang bagaimana perilaku anak ketika keberadaannya diluar rumah, dan apa yang diakses anak ketika dia menggunakan gatget.

“Karena pengawasan dari orang tua itu sangat kurang, bahkan tidak ada. Penting juga awasi anak dengan siapa dia bergaul, karena kebanyakan juga lingkungan sangat berpengaruh terhadap apa yang dilakukan anak, termasuk soal kejahatan yang terjadi via online,”jelasnya.

Lekatompessy berjanji akan membangun sinergitas dengan semua pihak terkait, dalam hal ini OPD-OPD terkait, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, bahkan pihak sekolah, yang juga punya andil untuk bagaimana mengatasi hal itu.

Apapun akan dilakukan sebagai langkah pencegahan agar tidak terjadi hal dimaksud.

“Karena kalau sudah terjadi, butuh banyak energy untuk menanganinya. Yang pasti kedepan kita akan tetap koordinasikan,”janjinya. (L06)