AMBON, LaskarMaluku.com – Guna memperkuat jurnalis dan Forum Media untuk pemberitaan dan publikasi yang inklusif, Rumah Generasi sebagai mitra lokal Yayasan BaKTI di Kota Ambon, selama dua hari melakukan kegiatan Penguatan Forum Media dan Jurnalis dengan menggunakan Panduan Jurnalis Berperspektif Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial.
Kegiatan penguatan Forum Media ini dilaksanakan tanggal 13-14 September 2023 di View Cafe Karang Panjang, Ambon dan dibuka langsung Direktur BaKTI Yusran Laitupa.
Laitupa menjelaskan, kegiatan selama dua hari ini untuk mengenalkan perspektif gender, disabilitas, dan inklusi sosial kepada jurnalis.
Selain itu juga, mengidentifikasi dan menganalisis pemberitaan-pemberitaan yang bias gender, disabilitas, dan inklusi sosial, serta mengenalkan peliputan dan pemberitaan berperspektif gender, disabilitas, dan Inklusi sosial.
Sementara itu, Koodinator Program Inklusi Lembaga Rumah Generasi (LRG), Jimmy Talakua mengatakan, media dan jurnalis memiliki peran sangat penting berkaitan dengan publikasi dan edukasi inklusi kepada masyarakat.
“Berbicara tentang inklusi, maka kita akan diperhadapkan dengan perspektif yang sesuai dengan GEDSI (Gender, Equality, Disability, Social, Inclusion). Karena itu, sangat dibutuhkan peran serta media untuk melakukan edukasi melalui setiap pemberitaan maupun publikasi yang mengedepankan unsur maupun hal terkait prinsip inklusif,”jelasnya seraya berjanji kedepan akan dilakukan diskusi-diskusi tematik yang tidak saja melibatkan teman-teman wartawan di lapangan tetapi juga melibatkan pemimpin redaksi.
Redaktur Pelaksana Harian Ambon Ekspres, Tajudin Buano menyampaikan terima kasih kepada Rumah Generasi dan BaKTI yang sudah melakukan kegiatan penguatan kapasitas bagi jurnalis terkait dengan isu GEDSI.
“Tema ini sangat penting bagi kami sehingga dalam pemberitaan tidak bias. Dan semoga kita yang hadir saat ini juga bisa membagikan ilmu yang kita dapat selama dua hari ini kepada teman-teman lain, sehingga pemberitaan juga tidak bias,”harap Buano.

Hal yang sama juga disampaikan Redaktur Pelaksana TVRI Ambon, Frida Rayman. Dirinya mengakui banyak hal baru yang diterima selama dua hari, dimana bahasa-bahasa inklusi sosial yang seharusnya tidak harus digunakan dalam pemberitaan tetapi selama ini justru media sering menggunakan dan itu bias.
“Ini hal baru yang perlu kita pahami bersama sehingga kedepan pemberitaan tidak bias. Seperti contoh kata trans gender. Kata ini tidak boleh digunakan tetapi yang seharusnya digunakan ragam gender, begitu juga suku terasing, yang seharusnya kaum minoritas. Ini hal-hal kecil yang tanpa sadar kita selalu salah dalam penulisan,”kata Rayman memberi contoh.
Dirinya mengharapkan agar media bersatu dalam mengawal ibu-isu GEDSI melalui pemberitaan yang tidak bias.
Senada dengan Frida Rayman, wartawati RRI Ambon Raudah Autana mengaku banyak ilmu baru yang diterima selama dua hari kegiatan.
“Saya berharap kedepan ini menjadi semangat baru dalam peliputan yang lebih inklusi dan berkualitas,”harapnya.
Pada kesempatan yang sama program dan publication officer Inklusi BaKTI, M.Ghufran H Kordi K, mengaku kedepan akan ada diskusi-diskusi lanjutan untuk memperkuat Forum Media.
“Teman-teman kan tidak hanya menulis isu ini, tetapi banyak isu. Oleh sebab itu mdia perlu menyatukan persepsi melalui diskusi-diskusi yang lebih inklusi,”harapnya.
Materi penguatan kapasitas bagi Forum Media Inklusi ini disampaikan M.Ghufran H Kordi K, selaku program dan publication officer Inklusi BaKTI didampingi fasilitator Pemimpin Redaksi Media Online Teras Maluku, Insyani Syahbarwati dan menghasilkan sejumlah rekomendasi yang akan ditindandakluti bersama yang difasilitasi Rumah Generasi. (L02)