AMBON, LaskarMaluku.com – Berita penculikkan seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SD) Negeri 77 Passo, Kecamatan Baguala,  Kota Ambon, Maluku, berinisial CT yang viral beberapa hari ini ternyata “parlente” alias berita bohong (hoaks).

Alhasil, berita ini ternyata hasil karangan sendiri sang pelaku. Sesuai pernyataan Kapolsek Baguala Polresta Ambon Meity Jacobus di laman facebooknya mengklarifikasi berita penculikan tersebut.

Menurutnya, awalnya CT pergi jalan- jalan dengan temannya dalam waktu yang lama, namun karena takut dimarahin keluarganya, dia sengaja mengarang cerita seakan-akan mau diculik Orang Tak Dikenal (OTK).

Menyikapi persoalan berita hoax terkait penculikan siswa SDN 77 Passo tersebut, Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena sangat menyesal dan prihatin terjadinya berita bohong tersebut.

“Berita hoaks dapat membuat gaduh sehingga masyarakat harus berhati-hati. Kenapa kami tidak bereaksi, karena setelah kami cek itu berita hoax,” kata Wattimena di Balai Kota Ambon, Rabu (11/1/2023).     

“Jadi  masyarakat harus hati-hati karena ancaman terbesar kita hari ini adalah soal berita hoaks. Orang bisa membuat kita semua gaduh dan kacau karena berita hoaks karena itu kalau kita memperoleh informasi sebaiknya dicek ke instansi terkait,”imbuhnya.

Pasalnya, urai Wattimena, dengan adanya berita hoaks penculikan tersebut membuat banyak orang tua pada SDN 77 Passo panik.

“Setelah berita itu masuk ke grup Pemkot terus kita koordonasi dan cek ternyata bohong atau hoax. Bayangkan betapa orang sudah menjadi panik, orang tua semuanya panik karena anaknya sementara sekolah semua setelah di cek, dijaga padahal tidak ada apa-apa,”ujarnya.

Wattimena menegaskan bahwa pihak kepolisian harus dapat menangani mereka yang menyebarkan berita hoax.

“Terkait dengan orang menyebarkan berita hoaks  itu harus ditangani oleh pihak kepolisian supaya membuat efek jera sehingga yang lain tidak ikut berikan berita hoaks yang akhirnya membuat panik masyarakat,”seru Wattimena. (L06)