AMBON, LaskarMaluku.com – Terungkap, lapak-lapak yang dibangun dalam kawasan Terminal Mardika Ambon, ternyata dilakukan oleh Asosiasi Pedagang Mardika Ambon (APMA).
Sebelumnya diduga kalau dalang di balik pembangunan Lapak di Terminal Mardika yakni PT.Bumi Perkasa Timur, padahal dalang di balik ini adalah APMA.
Pembangunan dilakukan kembali, setelah adanya pembongkaran oleh PT. Bumi Perkasa Timur.
Padahal diketahui, pembongkaran dilakukan pihak perusahaan bertujuan untuk memperbaiki saluran got yang ada dibawah lapak-lapak tersebut.
Namun sebelum dilakukan perbaikan dimaksud pihak APMA justru telah melajukan pembangunan kembali lapak-lapak yang diperkirakan berjumlah 300 lebih itu.
Ironisnya, pembangunan dilakukan tanpa adanya koordinasi dengan Pemerintah Kota Ambon. Alhasil persoalan pembangunan menimbulkan polemik antar Pedagang dan Sopir Angkutan Kota hingga melibatkan Pemerintah baik Kota maupun Provinsi.

Alham Valleo kepada Wartawan mengakui, bahwa pihaknyalah yang membangun kembali lapak-lapak tersebut.
Saya lakukan ini atas ijin mantan Walikota Ambon, Richard Louhenalessy, sejak Tahun 2011 lalu,”
Dia, Dalam Rakor yang dipimpin Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta, didampingi Wakil Ketua I Geral Mailoa dan Wakil Ketua II, Rustam Latupono bersama Pj. Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dan didampingi Kapolresta Pulau Ambon dan Pp. Lease, Senin (27/2/20223)
“Sebenarnya kita bukan membangun, kita hanya menata bangunan yang sudah ada. Dan itu kita lakukan berdasarkan ijin Pemerintah Kota Ambon sebelumnya (mantan Walikota) sejak Tahun 2011. Dengan itu, kita membangun, karena kita berpikir pedagang ini harus tetap berjualan,”ujar Alham dalam forum tersebut.
Lanjut, kata dia, Jadi sesuai statement Pak Pj Walikota, pembangunan lapak di dalam terminal sementara dihentikan, bukan total. Karena nantinya Pemerintah Kota Ambon (Pemkot) akan berkoordinasi dengan Pemprov Maluku dan kami menerima akan hal itu.
Saya hargai pemerintah dan kami mengapresiasi kebijakan itu, dan tidak akan lanjutkan. Sampai ada keputusan yang tepat dan terbaik..
Selain itu, Pedagang sementara berjualan seadanya dulu, sambil menunggu keputusan bersama dari Pemkot dan Pemprov..
Saat di singgung terkait, retribusi sampah liar? Ditegaskannya bahwa, APMA dan pedagang tidak tahu menahu terkait itu.
Selain itu juga, terkait bubarkan asosiasi? Itu pernyataan subjektif Walikota. Tapi saya rasa tidak akan seperti itu. Karena kami yakin sungguh APMA ini adalah mitra utama Pemkot di Pasar Mardika.
“Bukan urusi PKL saja, tapi kita berkontribusi membantu pemerintah terkait menumpuknya sampah-sampah, kalau macet yah APMA tampil di depan untuk tertibkan, bukan Pedagang di jalan,”jelasnya.
Saat Disebut penguasa di Mardika? Pedagang terbesar di pasar itu memang masuk anggota APMA. Tapi kalau diidentik dengan kosakata Penguasa itu kurang tepat. Tapi membawahi mayoritas pedagang di pasar Mardika.
“Kami sangat siap untuk ikut aturan, karena kami adalah mitra pemerintah dan sangat siap mengikuti segala kebijakan pemerintah kota dan provinsi,”janjinya. (L06)
