AMBON, LaskarMaluku.com – Bank Indonesia menggelar Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023, di Jakarta.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, M Lukman Hakim, dalam rilisnya, Rabu (10/5.2023) menuturkan, pagelaran festival dengan tema “Synergy and Innovation of Digital Economy: Fostering Growth” ini, bertujuan mendorong pertumbuhan di daerah.

Kegiatan yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia bersama Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto itu,  juga diikuti secara relay oleh 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia diseluruh Indonesia, termasuk Kantor Perwakilan BI (KPwBI) Provinsi Maluku.

LaskarMaluku

Dimana pelaksanaan kegiatan relay berlangsung di Aula Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Selasa (9/5/2023) kemarin.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Rektor UKIM, dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, yang diikuti oleh perwakilan OJK, OPD, perbankan, akademisi, mahasiswa, dan juga berbagai siswa/siswi SMK.

Dan dalam rangka memeriahkan kegiatan FEKDI, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku juga melakukan berbagai kegiatan, seperti sosialisasi CBP QRIS, experience QRIS dan berberapa perlombaan yang disertai quiz.

Hal ini dilakukan, mengingat perkembangan digitalisasi sistem pembayaran di Provinsi Maluku saat ini, terus meningkat.

Berdasarkan data, Maret 2023, total pengguna QRIS di Maluku telah mencapai 58.503 orang.

Hal ini turut didukung dengan semakin banyaknya merchant/pedagang yang menerima pembayaran menggunakan QRIS dalam transaksi mereka diberbagai sektor, diantaranya hotel, restoran, rumah sakit, supermarket, bahkan pedagang retail sektor UMKM, termasuk juga rumah ibadah dan lembaga sosial.

“Untuk total jumlah merchant/pedagang yang menggunakan QRIS, telah mencapai sebanyak 53.320 merchant. Perkembangan ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan berguna untuk semakin membentuk ekosistem ekonomi keuangan digital di Provinsi Maluku,”katanya.

Sebelumnya, dalam pembukaan festival di Jakarta, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, bahwa ekonomi dan keuangan digital Indonesia, dapat dioptimalkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Dimana Indonesia bisa berperan sebagai pemain utama di ASEAN, mengingat pangsa pasarnya sangat besar, yqkni sekitar 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN.

“Kunci untuk terus tumbuh dan berkembang adalah inovasi dan kepercayaan. Inovasi dalam penyediaan sistem pembayaran berbasis digital serta keamanan dan perlindungan masyarakat yang terus dikembangkan,”ujar Presiden.

Sementara itu, Gubernur BI juga mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam transformasi digital, guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Dimana digitalisasi, telah menjadikan masyarakat dapat melakukan berbagai macam transaksi ekonomi keuangan tanpa batas wilayah maupun waktu,”tuturnya.

Pada kesempatan itu, Menko menambahkan, bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang signifikan, dengan nilai ekonomi digital tahun 2022 mencapai USD 77 miliar, tumbuh 22 persen (yoy) dan diproyeksikan akan meningkat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025.

“Dan BI melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) berkomitmen untuk menjadikan ekosistem sistem pembayaran menjadi episentrum ekonomi keuangan digital Indonesia melalui berbagai moda sistem pembayaran seperti QRIS, BI-FAST, dan Standar Nasional Open API (SNAP),”ujarnya. (*/L06)