AMBON, LaskarMaluku.com – Sebanyak tiga pasar di Kota Ambon yang dibangun menghabiskan anggaran sebesar Rp 12 miliar hingga kini terbengkalai.
Tiga bangunan pasar ini diantaranya pasar rakyat Nusaniwe di kawasan Air Low Nusaniwe, pasar Air Kuning Wara Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, dan pasar Hutumuri Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel) Kota Ambon.
Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Rustam Latupono menilai tidak melihat adanya niat dari Pemkot Ambon untuk bisa memfungsikan pasar tersebut. Padahal anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 12 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena mengaku telah menyiapkan strategi untuk memfungsikan bangunan-bangunan pasar di beberapa lokasi.
Diantaranya pasar rakyat Nusaniwe di kawasan Air Low Nusaniwe, pasar Air Kuning Wara Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, dan pasar Hutumuri Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel) Kota Ambon.
Beberapa pasar itu akan dialihkan untuk menempatkan para UMKM saja lantaran lokasinya yang tidak strategis.
“Saya mau nanti pasar-pasar terbengkalai itu dipakai untuk UMKM saja lah,” kata Wattimena, Selasa (30/5/2023).
Dijelaskan, dengan lokasi yang tak strategis membuat bangunan pasar-pasar dimaksud tak cocok dijadikan pasar basah.
Lokasinya ada yang jauh dari permukiman warga, dan beberapa alasan lainnya.
“Karena itu dibangun di ruang terbuka hijau jadi tidak bisa dijadikan sebagai pasar basah. Hutumuri juga lokasinya di kubur-kubur mana bisa kita jualan disitu, Air Low lokasinya di hutan kan tidak mungkin,” ungkapnya.
Wattimena mengaku tak bisa salahkan siapa pun atas pembangunan pasar itu. Karena pasar sudah terlanjur dibangun sebelum dirinya memimpin kota berjuluk manise ini. Sehingga apa yang sudah ada, yang difikirkan adalah bagaimana cara memanfaatkannya saja.
“Saya rasa apapun yang terjadi di kemarin itu tanggung jawab kami hari ini yang harus kami manfaatkan. Jadi pasar ini nanti kita lihat lagi untuk kita tinjau Kembali,”janjinya. (L06)