AMBON, LaskarMaluku.com – Puluhan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Ambon mengikuti pelatihan digital marketing yang dilaksanakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Baileo Oikumene, Kamis (12/10/2023).
Perwakilan Pimpinan BRIN, Ahmad Muntako, Analisis Anggaran Ahli Madya Deputi Pemanfaatan dan Inovasi mengatakan bahwa,hari ini BRIN mendapatkan kesempatan yang sangat baik bertemu dengan Bapak-Ibu di Kota Ambon untuk berbagi pengalaman, berbagi ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan Digital marketing untuk UMKM melalui struktur dari badan riset dan inovasi nasional.
Dikatakannya, Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai Mitra komisi 7 DPR RI melaksanakan acara pelatihan Digital marketing ini untuk UMKM bertujuan untuk mendukung dan mendorong peningkatan usaha pemasaran produk para pelaku UMKM di kota Ambon
“Oleh karena itu, kerjasama yang erat dengan mitra terkait ,baik komisi 7 DPR RI, instansi pemerintah, swasta maupun komunitas, harus sejalan dengan pengembangan fokus pemerintah untuk membangun talenta di semua aspek,”jelasnya.
Dirinya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Ibu Mercy Barends yang telah, menghadirkan masyarakat pelaku UMKM di kota Ambon ini pada kegiatan hari ini Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi kami untuk berbagi kompetensi yang ada di tempat kami.
“Kami berharap, melalui pelatihan yang kita laksanakan peserta pelatihan semua semakin termotivasi untuk menerapkan dan mengaplikasikan ilmu tentang Digital marketing untuk UMKM di tempat Bapak-Ibu sekalian. BRIN tentunya sangat bersemangat dan siap untuk berbagi ilmu pengetahuan kepada seluruh peserta pelatihan hari ini,”ungkapnya.

Selain itu, Pejabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan, dari hasil evaluasi Pemkot Ambon salah satu jenis usaha yang tetap eksis walaupun berhadapkan dengan krisis ekonomi dan Covid-19 itu adalah UMKM. Oleh karena itu, kebijakan Pemkot Ambon hari ini berupaya untuk meningkatkan, memberikan ruang yang cukup dengan memfasilitasi UMKM dan IKM supaya terus bertumbuh, berkembang dan juga bersaing bukan saja di level lokal tetapi level Nasional bahkan internasional.
“Apa wujud konkrit Pemkot Ambon lakukan? Pemkot telah membantu UMKM secara awal mulai dari perizinan sampai kemasan. Upaya untuk menyiapkan ruang kepada UMKM Pemkot telah memberikan Nomor Izin Berusaha (NIB) secara gratis dan kami juga memfasilitasi pendampingan untuk bagimana menghasilkan produk yang berkualitas, serta kami juga membantu mengekspos hasil produk UMKM dengan BUMN yang ada di Kota Ambon, bahkan Pemkot Ambon menyediakan penjualan digital melalui e-katalog cukup banyak UMKM masuk disana,”ungkap Wattimena seraya menambahkan, itulah upaya-upaya yang dilakukan Pemkot Ambon agar UMKM tetap terfasilitasi.
Tak hanya itu, pihaknya telah juga melakukan MoU dengan alfamidi dan indomaret agar mereka mau menerima produk-produk UMKM Kota Ambon.
Dirinya berharap, kegiatan ini bisa memberikan pemahaman dan wawasan lagi kepada UMKM dan IKM agar mereka terus berkembang didunia digital saat ini.
Pada kesempatan itu juga, Anggota Komisi VII DPR RI Mercy. C.Barends, berharap tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dari para UMKM untuk bisa manfaatkan literasi digital secara baik.
Dalam tujuan untuk mendagangkan produk-produk unggulan mereka, yang tidak lagi dengan cara konvensional tetapi dengan cara yang lebih cepat, efesien, inovatif, kreatif lewat berbagai konten media dengan memanfaatkan digital marketing.

“Tadi telah kami sampaikan bahwa ini peluang yang sangat hebat, kita jemput bola jangan sampai di Kota Ambon dengan banyak karakteristik produk unggulan kita tapi kita hanya sekedar menjadi pasar produk dari negara asing konsumen dari negara asing. UMKM kita ketinggalan jauh dari sisi teknologi, kecepatan penggunaan digital marketing semuanya dirambah oleh digital marketing dari negara-negara lain. Dengan demikian, kami punya harapan ini harus ada kerjasama yang baik antara kami yang di Jakarta, baik pemerintah, Kementerian, DPR RI Komisi VII serta pemda untuk menyiapkan masyarakat sedini mungkin jangan mereka tergilas atau UMKM kita ketinggalan teknologi, tidak mampu menyiapkan perangkat terkini, terbaik, termaju dari teknologi yang berkembang saat ini,” ungkap Barends kepada wartawan.
Dikatakan, dengan diklat yang berkaitan dengan digital marketing ini juga seluruh UMKM mengerti untuk bisa masuk ke pasar digital.
“Kalau misalnya mau buka atau ambil bagian dan akses pasar digital marketing itu seperti apa. Sehingga mereka bisa mendapatkan gambaran dan bagimana setiap pasar online kita masuk dan terjaga dengan baik. Jangan sampai kita terjebak predator,” ujarnya.
Dirinya juga berharap, dengan kegiatan ini juga Ambon mulai bergeliat sebagai contoh bagi kabupaten lainnya untuk segera bangkit.
“Mari kita kuatkan SDM UMKM kita untuk bisa masuk ke pasar digital secara masif dan meluas yang ditopang oleh program, pendanaan, diklat yang paling terpenting adalah harus ada perda” untuk melindungi UMKM,”terangnya. (L06)