AMBON, LaskarMaluku.com –  Tindakan tidak terpuji dilakukan Danki Yonif 734 Kipan B Mako Saumlaki Lettu Yasser Arafat yang telah menghajar anak buahnya Serda Carlos A. Rumihin, hingga babak belur.

Sekujur tubuh Rumihin dipenuhi lebam dan memar akibat penyiksaan yang dilakukan Lettu. Yasir Arafat Inf NRP. 21020166290383 Danki Kipan B Yonif 734/SNS, Sertu Tatang Harseno Bintara PK 21 NRP. 21140081840994, serta Kipan B Yonif 734/SNS Sertu Romi Andelas Bintara pk 23 NRP. 21160245930896 Kompi Senapan B Yonif 734/SNS.

Akibatnya korban menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit.

Kaka Korban, Donni Kilikily, sangat mengecam keras tindakan brutal yang dilakukan Lettu Yaser Arafat bersama dua bintara lainnya ini, karena dianggap berlebihan.

“Kami menyayangkan sikap liar Danki Kipan B Yonif 734/SNS, Lettu. Yasir Arafat Inf NRP. 21020166290383 serta dua senior korban. Jadi perlakuan mereka sangat biadab. Kami anak kandung TNI AD, orang tua kami Purnawirawan TNI AD namun kami baru pernah menyaksikan pembinaan membabi buta dan tidak berperikemanusiaan hingga korban tidak bisa mengikuti ibadah Minggu di gereja lantaran disiksa bertepatan dengan jam ibadah. Ini sangat memalukan dan mencoreng citra TNI AD di mata masyarakat,” sesal Kilikily kepada wartawan di Ambon, Senin (06/11/2023).

Menurutnya, penganiayaan ini dilakukan lantaran Rumihin terlambat menjalankan tugas di Saumlaki karena harus mengantar isteri dan anaknya berobat ke Ambon.

“Untuk diketahui setelah dia kembali ke tempat tugas di Saumlaki dan menghadap Danki Kipan B Yonif 734/SNS, Lettu. Yasir Arafat Inf NRP. 21020166290383 untuk melaporkan jika dirinya telah kembali ke Saumlaki, korban malah disiksa sejak pagi hingga sore hari,” ujar Kilikily.

Kilikly menambahkan, tidak puas, malamnya, Danki mengarahkan dua anggota Kipan B Yonif 734/SNS lainnya yakni Sertu Romi Andelas Bintara pk 23 NRP. 21160245930896 dan Sertu Tatang Harseno Bintara PK 21 NRP. 21140081840994 menghajar korban hingga seluruh tubuhnya luka lebam bahkan kulitnya memar-memar.

Olehnya itu, dirinya meminta agar Pangdam XVI Pattimura menyikapi persoalan ini dan menindak tegas para pelaku.

“Kami meminta dan desak agar ada rasa keadilan bagi saudara kami yang diperlakukan yang tidak manusiawi,” tegasnya. (L04)