SAPARUA, LaskarMaluku.com – Seluruh tokoh masyarakat Pulau Saparua mengapresiasi kinerja Polsek Saparua dan Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, dalam upaya untuk mengungkap pelaku penembakan terhadap dua warga Negeri Itawaka, Senin 15 Mei 2023 lalu.
Penembakan dari orang misterius tersebut, sampai sejauh ini belum terungkap dan Polisi sementara mendalami peristiwa penembakan yang dilakukan OTK dari dalam hutan petuanan desa Tuhaha tersebut.
Sampai sejauh ini Polisi setempat dan Polresta tengah mengambil sample selongsong peluru dan mengukur jarak tembak dari OTK ini. Bahkan hasil uji balistik dari labfor Makassar tengah dinantikan masyarakat.
Salah satu dari tokoh masyarakat menyebutkan, Tim Polsek Saparua dan tim Polresta Ambon telah diutus untuk mengawal uji Labfor di Makassar tersebut.
Sehari sesudah kejadian itu, Tim gabungan pada Selasa 16 Mei 2023 turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) melakukan proses pemeriksaan dan penyelidikan. Dan sampai sejauh ini belum diketahui hasilnya seperti apa, tetapi motif dari penembakan itu, telah didalami aparat kepolisian.
“Selasa 16 Mei olah TKP, tanggal 17 Mei 2023 dilanjutkan dengan autopsi korban di RSUD Saparua. Atopsi disaksikan aparat gabungan dan selanjutnya hasilnya serta barang bukti berupa balistik tentu dibawah ke Labfor Makassar untuk diuji lebih lanjut, “ungkap sumber anonim yang dapat dipercaya ini.
Kendati begitu, pihaknya mengharapkan supaya aparat penegakan hukum lebih transparan dan mengungkap pelaku dibalik peristiwa teror ini.
Ditempat terpisah, akademisi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, DR Kace Pattinasarany meminta kepada pihak Polresta Pulau Ambon dan PP Lease, supaya memberikan perhatian serius pada persoalan penegakan hukum. Hal ini perlu dilakukan guna memberikan efek jerah kepada pelaku.
Sebab seingat dirinya, peristiwa teror di Pulau Saparua selama ini, bukan baru sekali dua kali, tetapi berulangkali, sayangnya tiada satupun pelaku yang ditangkap dan diadili.
“Kami juga mempertanyakan kinerja aparat keamanan yang selama ini tidak berhasil menangkap pelaku penembakan. Negara ini punya intelijen berlapis, dari Kepolisian misalnya; ada intel opsnal, ada intel Serse dan lain lain macam-macam jenisnya, disamping Intelijen dari Tiga Matra; TNI AD, TNI AL dan TNI AU, lalu ada Badan Intelijen Negara, (BIN) masakan peristiwa ini tidak bisa diungkap, kemudian ada Babinkantibmas yang diterjunkan ke setiap desa-desa sebagai pembina untuk memberikan penyuluhan kesadaran terkait masalah-masalah hukum, masakan pelakunya tidak bisa terdeteksi, “tanya Kace Pattinasarany yang juga Wakil Ketua Umum, Bidang Lingkungan Hidup dan Kebencanaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Alumni Universitas Pattimura (IKAPATTI) Ambon ini kepada media ini, di Kampus Fakultas Pertanian Unpatti Ambon, Kamis (25/5/2023).
Meski begitu, dirinya memberikan apresiasi terhadap kinerja aparat di lapangan yang berkerja ekstra mengolah TKP serta membawa barang bukti ke Labfor Makasar ini.
Ia berharap Kapolda Maluku dan Kapolresta supaya segera mengungkap siapa aktor dan siapa pelaku dibalik peristiwa teror ini.
“Karena siapapun manusia di dunia ini, dia tidak berhak menghilangnya nyawa seseorang, “tandas Dosen Fakultas Pertanian Unpatti Ambon ini.
Dirinya juga mengapresiasi sekaligus menghimbau para tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda supaya menyikapi segala peristiwa teror dengan selalu mengedepankan hati nurani dan akal sehat serta menciptakan suasana damai di tengah masyarakat.
“Saya mengapresiasi pernyataan sikap para Latupati yang berlangsung pada tanggal 16 Mei 2023 pukul 15.30 WIT. Dimana telah dilaksanakan pertemuan bersama Forkopimcam Pulau Saparua dengan Para Latupatty se-Pulau Saparua dalam menyikapi tindakan penembakan di perbatasan Petuanan Hutan Negeri Tuhaha dengan Negeri Siri Sori Kristen dari OTK terhadap masyarakat Negeri Itawaka di Kantor Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku ini, “ungkapnya.
Untuk diketahui pada kegiatan pernyatan sikap bersama itu, turut hadir sebagai berikut :
1) Pimpinan Kecamatan Saparua Timur, bapak Halid Pattisahusiwa, S.Sos.
2) Pimpinan Kecamatan Saparua, Ibu Winny Prajawati Salamor, S.STP.
3) Kapolsek Saparua, AKP Jacob Walalayo.
4) Ketua Latupatty, bapak Jance Sasabone / Raja Negeri Tuhaha.
5) Raja Negeri Paperu, bapak Samuel Lawalata, AMD.
6) Raja Negeri Kulur, bapak Abdullah Tutupoho.
7) Raja Negeri Mahu, Nn. Christina Lawalata.
8) Raja Nolloth, bapak Zeth Daud Patty.
9) Raja Ouw, bapak Wempy Pelupessy.
10) Pejabat Pemerintah Negeri Saparua, bapak Yan Walauru. S.Sos.
11) Ketua Klasis GPM Pulau – Pulau Lease, Pdt. Jhon Malle, S.Th.
12) Babinsa Negeri Haria, Sertu Henan.
Adapun pertemuan dimaksud dilaksanakan atas perintah Pejabat Bupati Maluku Tengah untuk Forkopimcam Saparua supaya segera melaksanakan pertemuan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Pulau Saparua. Disamping adanya bantuan sosial dari dinas sosial pemerintah Kabupaten Maluku Tengah terhadap keluarga korban maupun menghindari opini publik terhadap kondisi keamanan di Pulau Saparua secara menyeluruh.
“Bahwa Pulau Saparua itu tidak aman agar usaha kita menghilangkan opini tersebut dengan tindakan yang baik dengan menjaga stabilitas keamanan, agar masyarakat tidak terpropokasi dengan isu yang tidak benar dan permasalahan ini tidak terjadi lagi, “demikian salah satu butir sikap bersama itu. (L05)