AMBON, LaskarMaluku.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Ambon menyampaikan turut berlangsungkawa atas meninggalnya Rafly Rahman Sie 15 tahun, pelajar yang beralamat di Ponegoro Atas, RT 01 RW 04 Kelurahan Urimesing Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon itu yang meninggal karena diduga mendapat tindakan kekerasan dari Abdi Toisutta, 25 tahun beralamat di Talake RT 002/ RW 03 Kelurahan Wainitu Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Selain ucapan turut berbelasungkawa, DPD Golkar Kota Ambon turut prihatin dengan kejadian tersebut.
“Partai Golkar Kota Ambon mengucapkan turut berbelangsungkawa, dan prihatin terhadap persoalan ini, namun pelaku harus dihukum setimpal dengan perbuatannya,”ujar Ketua DPD II Partai Golkar Kota Ambon Max Siahay kepada media ini, Selasa, (01/08/23) setelah menyikapi tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh Abdi Toisutta, anak dari Ketua DPRD Kota Ambon, Fraksi Partai Golkar.
Menurut Siahay, sejak peristiwa itu terjadi partai Golkar telah melakukan diskusi-diskusi internal terkait dengan langkah-langkah antisipasi. Langkah itu dilakukan, guna menghindari image terhadap partai kedepan.
Menyadari akan hal itu, pertimbangan partai dengan berbagai kebijakan adalah menyampaikan turut belasungkawa dan prihatin dengan kejadian tersebut, sekaligus meminta kepada aparat penegak hukum supaya pelaku harus dihukum setimpal perbuatannya.
Dalil yang dikemukakan lantaran terduga pelaku bukan lagi anak dibawah umur malainkan sudah dewasa dan berumahtangga, tentu terlepas dari tanggungjawab pihak orang tua.
Apalagi lanjut Siahay, jika dilihat dari vidio viral tiktok, pelaku mengaku untuk bertanggungjawab. “Kalau ada apa-apa ose tanggungjawab’ kemudian pelaku mengatakan, “Beta akan tanggungjawab samua-samua, ” ini adalah hasil saduran berita acara pemeriksaan penyidik kepada para saksi.
Atas peristiwa atau tindakan yang telah dilakukan, menurut Siahay, sebaiknya Ibu Ketua menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban. Sikap ini harus ditempuh dengan segala kerendahan hati.
“Dengan kerendahan hati, pihak keluarga harus menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya,”harap Siahay.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Ambon, Ibu Elly Toisutta yang dikonfirmasi terkait dengan dugaan tindak kekerasan yang dilakukan anaknya ini, enggan merespon pertanyaan WA yang diajukan.
Namun, dalam video yang beredar di media sosial Elly Toisuta mengaku menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke pihak kepolisian.
“Kami turut prihatin atas apa yang terjadi, mewakili keluarga kami menghormati dan menyerahkan penanganan proses perkara ini kepada aparat penegak hukum,” kata Elly dalam keterangan video, di Ambon, Selasa (1/8/2023).
Pihaknya pun menyampaikan turut berbelasungkawa dan permohonan maaf atas kasus tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya hingga merenggut nyawa seorang remaja. (L05)