AMBON, LaskarMaluku.com – Enam penumpang Long Boat yang dinyatakan hilang kontak, Rabu (24/5/2023) siang di sekitar selat Pulau Igar dan Amarskaru telah ditemukan kapal nelayan di perairan Pulau laut Banda. Hal ini dibenarkan oleh Kepala BNPBD SBT, Nasir Rumata.

Menurut Rumata, para korban ditemukan di Laut Banda oleh kapal nelayan yang sementara mencari ikan di Laut Banda.

“Saya sementara di perusahaan kapal PT.Balabo Peduli Laut Maluku dan saya juga ketemu dengan koordinator kapal. Informasi yang diterima perusahaan kapal bahwa syukur alhamdullilah bahwa saudara-saudari kita yang dicari selama dua hari ini, ditemukan oleh kapal MM fiber perusahaan di sekitar perairan Banda. Dan nantinya di pindahkan ke kapal lainnya. Proses pemindahan mereka ke kapal nelayan lainnya itu, lantaran kapal yang ditemukan melanjutkan proses pencarian ikan di perairan Pulau Banda,”jelas Kepala Badan Nasional  Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) SBT Nasir Rumata melalui media ini, Jumat (26/05/23) pagi via sambungan telepon.

“Para korban dipindahkan ke kapal perusahaan yang sama dan kapal ini akan lanjut untuk mencari, maka mereka dipindahkan ke kapal milik perusahaan yang sama, dan mereka dalam perjalanan ke pelabuhan Tulehu”ungkapnya.

Alhamdullilah mereka semua dalam keadaan selamat dan berdasarkan informasi pukul 03.00 dinihari nanti (Sabtu pagi) mereka tiba di Pelabuhan Tulehu.

“Sebantar subuh mereka tiba di Pelabuhan Tulehu. Saya akan jemput mereka. Insya Allah akan mengurus proses pemulangan mereka kembali ke Kesui. Saya mengharapkan tolong sampaikan informasi kepada pihak keluarga bahwa mereka sudah ditemukan,” pinta Rumata.

Dirinya mengharapkan, pihak keluarga dapat bersabar dan bersujud syukur karena saudara-saudara mereka yang sempat hilang telah ditemukan.

proses pencarian

Sebelumnya empat (4) unit Long Boad dikerahkan untuk melakukan proses pencaharian terhadap empat ( 6 ) warga Kesui -Watubela yang dinyatakan hilang kontak di perairan laut antara Amarskaru dan Selat Pulau Igar, Kecamatan Kesui Watubela, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Rabu (24/05/23) siang.

Pejabat Desa ILILI, Kecamatan Watubela- Kesui (Wakate)’ Husni Samion kepada media ini, Kamis (25/05/23) malam mengungkapkan, empat long boat sejak dari pagi hingga malam terus melakukan pencaharian di sekitar lokasi dimana diduga para pengguna Long Boat fiber bermesin 40 PK ini, tenggelam dan  hilang kontak.

“Proses pencarian dilakukan sekitar selat bermuda palau Igar dan sekitar perairan Pulau Gorom. Satu buah long boat terdiri dari tiga sampai empat orang, mereka dilengkapi dengan bantal renang dan sarana komunikasi berupa Hand Phone (HP). Proses pencarian dimulai dari pukul 0.6.00 WIT hingga pukul 20.00 WIT, atau pukul 8 malam proses pencaharian dihentikan, “urai.

Empat unit long boat yang dikerahkan untuk proses pencaharian itu, ikut di dalamnya Kapolsek Pulau Mesti dan Kepala Sayahbandar Pelabuhan Kesui.

Segala upaya telah dikerahkan untuk mencari mereka, hanya faktor laut yang tidak bersahabat, ketinggian gelombang mencapai 3 sampai 4 meter menjadi kendalannya, “ujar Pj desa ILILI itu.

Sajauh ini seluruh tim disiagakan di Desa Watubela, untuk besok dilanjutkan proses pencarian.

Selat Bermuda Pulau Igar ini, bukan untuk pertama kalinya menelan korban jiwa.  Seantero Masyarakat kesui, Teor dan Pulau Gorom umumnya tahu betul tentang kondisi pusaran laut dan gelombang tinggi di selat ini. Hanya saja terjadi faktor kelalain ketika tidak atau mengetahui warning dari BMKG Maluku soal larangan adanya kondisi perairan Maluku, yang bersahabat saat ini.

Menurut salah satu tokoh masyarakat desa Karlomin Peruanan Thamher Warat Pulau Kesui, Anton Idi mengatakan, jika situasi normal, apabila long boat dengan mesin 40 PK, maka perjalanan antara Dusun Derak, Desa Loku, Amarskaru hingga pulau kesui ditempuh hanya bisa dalam satu jam tapi jika gelombang ditempuh dalam waktu  satu setengah jam.

“Yah mereka ini keluar dari sana Dusun Derak sekira pukul 11.00 wit entah sampai dengan sore hari ketika adanya saling kontak, mereka belum tiba; baik di desa Effa – Lahema pun belum tiba, keberadaan mereka belum di ketahui no kontak mereka tidak aktif, maka mulai  dilakukan koordinasi untuk proses pelaporan dan pencaharian, Ungkap Anton.

Menurut perkiraannya, long boat milik Ali Lahmadi, warga desa Rumadurun, Kecamatan Kesui – Watubela ini, sebenarnya sudah tidak layak digunakan karena long boat itu sudah tua dan tidak mampu bertahan terhadap gelombang laut yang menggelorah saat ini.

” Ini faktor kelalaian karena memaksakan kehendak di tengah situasi laut yang tidak bersahabat, tandas Anton.

Dari penuturannya, awalnya long boat itu dari Desa Sumelang, menuju Desa Air Nanang untuk menjemput mayat Fatima Rumada, seorang lulusan Akademi Keperawatan (Akper) lulus dan berkerja disalah satu Apotik di Jakarta. Karena sakit korban kemudian datang ke Ambon dan di rawat di salah satu Rumah Sakit di Ambon.

Fatimah Rumada meninggal dunia ketika di rawat di rumah sakit ini, pada 19 Mei 2023 lalu dan atas permintaan pihak keluarga maka jenazah diantar menggunakan Ambulance sampai ke desa Air Nanang untuk dijemput, “Long Boat nahas itu” guna proses pemakaman di dusun Derek, Desa Loku, Amarskaru. Usai dari proses pemakaman itu, selang beberapa hari di Dusun Derek maka keluarga hendak pulang ke desa Sumelang, sayangnya takdir berkendak lain. Long Boat yang mereka tumpangi hilang kontak sampai sejauh ini. Proses pencarian masih terus dilakukan. Setidaknya empat unit long boat milik warga, disiagakan di Desa EFFA – ILILI untuk proses pencarian lanjutan.

Keluarga meminta, proses pencarian terus dilakukan, karena keyakinan mereka, keluarga masih hidup. Sebab long boat nahas itu, tersedia beberapa gen Bahan Bakar Minyak (BBM) yang bisa digunakan sebagai alat penolong.

Keempat warga Kesui – Watubela yang hilang itu masing masing;

Abdul Karim Maluku asal Negeri EFFA.

Jaramia Rumasukun/Rumakafin asal Negeri EFFA.

Sahrul Dimata asal Desa Sumelang.

Abdulrahman Ellagan asal desa Sumelang.

Namun berdasarkan data pihak kepolisian Polsek Pulau Gorom melaporkan setidaknya enam orang teridentifikasi berada dalam long boat nahas ini.

“Hilangnya Long Boats yang membawa masyarakat sebanyak 6 Orang yang sampai saat ini belum di temukan. Pada hari Kamis Tanggal 25 Mei 2023, Pukul 08.30 Wit, bertempat di Polsek Pulau Gorom telah datang melaporkan Kehilangan Speed Boud Fiber warna Hijau yang membawa masyarakat sebanyak 6 Orang, keluar pada Pukul.10.00 Wit tujuan Desa Efa Kec.Wakate dari Dusun Derak Desa Amarsekaru Kec.Pulau Gorom.

Adapun Identitas Koraban hilang Sbb :

1.Abdul Karim Kaliki dari Negeri Effa

2.Jaramia Rumasukun/Rumakefing dari negeri Effa

3.Sahrul Rumadan dari Negeri Sumelan

4.Abdlrahman Ellagan dari negeri Sumelan

5. Ridwan Urat

6. Anak kecil belum diketahui identitasnya. (L05)