AMBON, LaskarMaluku.com – Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun, ST, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada perempuan Kei yang terdiri dari ibu-ibu yang luar biasa karena mampu meredahkan konflik antar kelompok kedua warga di Kota Tual Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) yang terjadi beberapa waktu lalu.

Olehnya itu, dirinya mengajak dan meminta seluruh masyarakat untuk selalu menjaga nilai-nilai toleransi antar sesama orang basudara. Oleh karena itu, ia berharap agar tetap waspada dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyampaikan berita-berita bohong atau hoax di Sosmed. Hal ini tentu perlu kita hindari bersama.

“Semua masalah ini tentu punya resiko dalam dunia digital setiap informasi. itu orang tidur bangun saja sudah mengakses tapi paling penting adalah kita cakap berdigital dan bijak dalam menggunakan media sosial, sehingga tidak menyebarkan berita kebohongan dan lain-lain sebagainya,” harap Watubun, kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (6/2/2023).

Lebih lanjut, ia juga berharap, kita menjelang bulan suci ini, ya kita harapkan semua masyarakat di manapun berada di seluruh wilayah seribu pulau ini tetap waspada dan menjaga nilai-nilai toleransi secara baik.

“Mari kita kukuhkan rasa kesederhanaan kita menjadi bagian yang penting tapi yang lebih penting adalah terkait masalah kalau negara selalu dijaga dengan baik,” harapnya.

“Saya memberi apresiasi yang patut dan sedikit tingginya kepada ibu-ibu yang telah secara spontan mereka memberi perhatian dengan respon gerakan spontanitas meminta penghentian konflik yang terjadi antara kelompok masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Watubun, perempuan yang melambangkan perempuan, Jadi kalau orang merusak sasi itu artinya merusak harkat dan martabat perempuan atau dengan kata lain meneladani.

“Jadi kalau misalkan terjadi masalah seperti itu dan kemudian secara spontan ya seluruh perempuan bergerak. Itu artinya perempuan mengambil alih seluruh konflik itu, supaya mereka menjadi bagian yang utuh dan mendinginkan suasana,”kata Watubun seraya mempertegas jika perempuan mampu mendorong perdamaian dan mereka lebih hebat dari laki-laki. (L04)