AMBON, LaskarMalulu.com – Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Maluku, Mu’min Refra menegaskan, untuk pengembangan objek wisata di Kabupaten Malra khususnya di Kepulauan Kei, perlu ada investor untuk menggenjot sejumlah objek wisata.
Hal itu karena, Kepulauan Kei memiliki gugusan pulau di kawasan Tenggara Kepulauan Maluku. Dengan luas wilayah 1.438 Km2 itu kaya akan potensi wisata.
Salah satunya objek wisata, Nuhu Evev atau Tanat Evav itu memiliki 176 buah pulau dan 76 Destinasi Wisata.
Bahkan memiliki panorama alam dan budaya sangat menakjubkan. Namun sayangnya, Kepulauan yang tersebar pada dua wilayah, Kabupaten Malra dan Kota Tual itu terkesan dipinggirkan.
Tentu sangat berbeda jauh dengan Bali, Labuan Bajo, serta Raja Empat yang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat (Pempus).
“Bali itu terkenal dengan parawisata, karena ditopang oleh Pempus. Namun jika dibandingkan Maluku dengan Bali, masih unggul kita, cuma kita belum masuk menjadi andalan Pempus, masih dikelola secara lokal,” kata Anggota Komisi I DPRD Maluku, Mu’min Refra, kepada wartawan di Ambon, Kamis(26/10/2023)
Pilitisi PKB ini menjelaskan, dalam pengembangan parawisata Pempus seharusnya melihat secara menyeluruh, terutama destinasi wisata yang masih dikelola secara lokal termasuk di Kepulauan Kei Maluku Tenggara.
Selain dukungan dalam bentuk anggaran dan fasilitas penunjang, juga diperlukan regulasi dalam mempermudah pengembangan parawisata termasuk dari sisi transportasi.
Menurutnya, guna mendorong hal tersebut, Mu’min berharap dukungan semua pihak, termasuk Pemda Maluku untuk menyuarakan hal ini, sehingga ada perhatian serius dari Pempus, termasuk membantu mencari investor pengembang di sektor Pariwisata.
“Diperlukan investor untuk mengembangkan sektor pariwisata di daerah itu maka pariwisata akan maju. Untuk itu perlu adanya bantuan Pempus akan hal ini,” harapnya.
Ditanya soal, Festival Pesona Meti Kei (FPMK) lanjut Mu’min, merupakan, momentum kebangkitan pariwisata di Kepulauan Kei, dalam mempromosikan pariwisata serta budaya di bumi Larvul Ngabal itu.
Olehnya itu diharapkan menjadi momentum perubahan kebangkitan pariwisata, termasuk ekonomi di Kepulauan Kei, terkhususnya Kabupaten Malra.
“Kita berharap momen ini bisa menjadi program yang sangat dasyat, dikelola secara profesional, sehingga harapannya sektor Pariwisata mendapatkan sebuah perubahan kebangkitan ekonomi di Kabupaten Maluku Tenggara,”harapnya
Dikatakannya, secara keseluruhan FPMK telah menjadi agenda prioritas Pemkab Malra.
Untuk itu perlu adanya dukungan dari seluruh pihak termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Pemerintah Pusat (Pempus), sehingga kegiatan ini dapat terus berjalan dalam upaya pengembangan potensi pariwisata di Kepulauan Kei.
“Kita berharap ini dapat menjadi atensi Pemprov Maluku dan Pempus, sehingga pariwisata di Maluku Tenggara tetap bangkit untuk kemajuan daerah,” pungkasnya.(L04).